TEMPO.CO, Jakarta - Museum Fitzwilliam bekerja sama dengan para ilmuwan Universitas Cambridge menganalisis komposisi manuskrip. Mereka menggunakan serat optik dan teknologi X-ray untuk menganalisis pigmen dan mengungkap sketsa pada lukisan.
Pekerjaan ini merupakan bagian dari sebuah proyek bernama Miniare. Sebuah penelitian yang dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan antara ilmu pengetahuan dan seni.
"Seniman memiliki pengetahuan fantastis tentang bagaimana mendapatkan efek yang mereka inginkan dari pigmen yang mereka gunakan," ujar Spike Bucklow, salah satu anggota tim. Menurutnya, penelitian ini akan membantu membongkar seni iluminasi manuskrip.
Tim peneliti ini menggunakan teknik pencitraan visual seperti X-ray fluorescence. Teknik tersebut membantu mengidentifikasi bagaimana dan di mana pigmen dibuat. Bahan uji mereka adalah manuskrip dari Eropa, Afrika, dan Asia yang berasal dari rentang waktu 1350 SM hingga abad ke-19.
Tim berharap proyek ini didanai oleh Isaac Newton Trust dan sponsor swasta lainnya. Sehingga analisis dapat diperluas hingga 2.000 naskah yang dikoleksi oleh Museum Fitzwillian maupun milik beberapa perpustakaan perguruan tinggi.
BBC | ISMI WAHID
Berita Lain:
Setengah Polos, Model Tabrak 7 Orang
Wanita Ini Terima Tagihan Ponsel 11,7 Triliun Euro
Saat Diperiksa, Model Penabrak 7 Orang Malah Joget
Alamat Model yang Tabrak Tujuh Korban Ternyata Palsu
Tabrak 7 Orang, Model Berbikini Dengar Bisikan Gaib
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya