Hujan Meteor Bersumber dari Ekor Komet Halley

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 21 Oktober 2012 15:40 WIB

stardate.org

TEMPO.CO, Jakarta - Komet Halley dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dulu disebutkan hanya muncul saban 75-76 tahun. Kalau menunggu hingga waktu selama itu untuk melihat fenomena luar angkasa, tentunya butuh keajaiban. Daripada menunggu Halley, debunya ternyata sudah bisa dilihat. Setidaknya mereka yang berada di Amerika bisa menikmati hujan meteor orionid.

Orionid, menurut situs Latimes, berasal dari sepihan yang tertinggal dari Komet Halley. Setiap tahun, pada pertengahan Oktober, serpihan ini akan memiliki rute dengan jarak terdekat bumi. Akibatnya, ekor tersebut akan terbakar atmosfer dan menciptakan hujan meteor. Tapi ingat, serpihan ini bergerak cepat hingga 148 ribu mph atau 238.813 km/jam ketika memasuki lapisan udara bumi.

Meteor ini sangat rapuh sehingga sekali menyentuh atmosfer langsung terbakar cepat. Perlu diketahu bahwa kecepatan 238.813 km/jam itu lebih cepat tujuh kali ketimbang kecepatannya di luar angkasa. Untuk menikmatinya, menurut Bill Cooke, Kepala kantor Environment Office, tak perlu teleskop khusus. "Cukup dengan mata telanjang, karena meteor bisa terlihat di mana saja di langit," ujar dia.

Kondisi yang penting adalah langit yang menghitam. Jadi, jangan harap untuk melihat hujan meteor di pusat kota. "Waktu yang tepat adalah antara tengah malam hingga Ahad dinihari (20-21 Oktober)," ujar Bill. Saat ini di Jakarta pukul 14.50 WIB atau pukul 02.50 waktu Los Angeles. Mungkin, saat ini hujan meteor sedang menyinari dunia.

Bill menyarankan untuk yang berada di luar Amerika, carilah tempat yang tak terlalu banyak halangan pandangan.

Menurut Bill, Orionid adalah salah satu hujan meteor yang wajib dilihat. Selain Oriionid ada Perseid (Agustus) dan Geminid (Desember). "Geminid mungkin yang terbaik," ia menambahkan. Tapi, Orionid spesial, sebab dia adalah bagian dari Halley. Kalau mau menunggu Halley, manusia di bumi harus bersabar hingga 2061.

Orionid berasal dari rasi Orion. Seperti yang dikutip dari situs foxnews, nama Orionid diberikan karena meteor ini dekat dengan Betelguese yang merupakan bintang paling terang kedua di rasi bintang Orion. "Sejak 2006, Orionid telah menjadi salah satu hujan meteor terbaik tahunan," kata Bill. Dalam catatan Bill, ada 60 atau lebih meteor yang jatuh tiap jamnya.

DIANING SARI

Berita Terkait

Hujan Meteor Sambangi Indonesia Akhir Pekan Ini

Meteor ''Menyala'' di Langit Inggris

Meteor di Balaraja Ternyata Onderdil Mesin?

Lapan: Benda Jatuh di Balaraja Cuma Besi Biasa

Benarkah Benda Jatuh di Balaraja Sampah Antariksa?




Berita terkait

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

3 hari lalu

Top 3 Tekno: Teluk Kendari Mendangkal, Meteor Sporadis Terlihat di Yogya, Penyebab Suhu Panas

Topik tentang Teluk Kendari di Kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

5 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

5 hari lalu

Hujan Meteor Masuk Atmosfer Bumi Malam Ini, Bisa Dilihat Tanpa Alat Khusus

Keunikan malam puncak hujan meteor ini adalah meteornya bersumber dari butir debu yang dilepaskan komet Halley.

Baca Selengkapnya

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

2 Januari 2024

Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa

Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

22 November 2023

Malam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia

Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Astronom: Benda Langit yang Dilihat Warga Kemungkinan Meteor atau Sampah Antariksa

15 September 2023

Astronom: Benda Langit yang Dilihat Warga Kemungkinan Meteor atau Sampah Antariksa

Sampah antariksa itu terbakar di atmosfer dan tampak seperti meteor lewat.

Baca Selengkapnya

Warga Saksikan Benda Langit Meluncur Kamis Malam, Astronom Duga Meteor

15 September 2023

Warga Saksikan Benda Langit Meluncur Kamis Malam, Astronom Duga Meteor

Bisa disimpulkan itu meteor terang.

Baca Selengkapnya

Suara Misterius di Atmosfer Hantui Para Peneliti: Bukan Petir, Meteor, ataupun Pesawat

19 Mei 2023

Suara Misterius di Atmosfer Hantui Para Peneliti: Bukan Petir, Meteor, ataupun Pesawat

Tangkapan suara misterius dari stratosfer di atmosfer itu dibeberkan dalam forum Acoustical Society of America di Chicago, Illinois, 11 Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Kilatan Cahaya Terlihat di Langit Kyiv, Picu Spkelukasi UFO Jatuh

21 April 2023

Kilatan Cahaya Terlihat di Langit Kyiv, Picu Spkelukasi UFO Jatuh

Kilatan cahaya terang di langit malam ibu kota Ukraina, Kyiv, yang sedang dilanda perang telah menimbulkan spekulasi publik, termasuk UFO jatuh

Baca Selengkapnya

Asteroid Kecil Ditemukan dan Langsung Tabrak Bumi di Atas Prancis, Videonya Viral

14 Februari 2023

Asteroid Kecil Ditemukan dan Langsung Tabrak Bumi di Atas Prancis, Videonya Viral

Sejauh ini baru tujuh kali sebuah asteroid ditemukan sesaat sebelum menabrak Bumi.

Baca Selengkapnya