TEMPO.CO , Jakarta:Peneliti Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut, Safwan Hadi mengatakan, ribuan pulau-pulau kecil di Indonesia berpotensi mendapatkan penerangan lewat pembangkit tenaga arus air laut. Sekelompok alumni ITB jurusan Oceanografi pun telah membuat pembangkit berbasis arus laut.
Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut ini pertama kali digagas oleh Nurana Indah Paramita, bersama 13 orang dalam tim yang tergabung dalam T-Files Indonesia. “Secara rill, pembangkit baru diaplikasikan pada tahun 2008 dan 2009 di kawasan Bali dan Lombok," kata Paramita kepada Tempo di sela seminar kelautan bertajuk Poseidon, Ocean Science For Indonesia Future, Kamis, 1 November 2012."Kita belum masuk ke pelayanan rumah-rumah penduduk karena energi listriknya memang masih terbatas.”
Dia menjelaskan satu unit pembangkit dapat menghasilkan 10 KiloWatt. Meski idealnya, satu pembangkit listrik menghasilkan satu Mega Watt. Ia beralasan penyaluran pembangkit tenaga arus laut ini masih di lingkup penerangan fasilitas umum di pulau-pulau kecil.
Karena mengandalkan tenaga arus laut, pembangkit ini memang optimal jika diterapkan di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil. Safwan Hadi menambahkan, pembangkit sangat tergantung pada seberapa kuat arus laut menggerakkan generator listrik.
Adapun pencarian arus air laut potensial memakai sistem numerik, atau pemetaan daerah, serta survei dan pengukuran di lapangan. “Dalam penelitian kami, sejauh ini arus air laut yang paling besar terdapat di kawasan selat, seperti selat lombok, selat Alas, selat Sunda, juga Selat Bali,” ujar Safwan.
Pada tahun 2011, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut ini semakin berkembang setelah adanya kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kontes Wirausaha Mandiri yang diikutinya mempertemukan tim T-Files dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan kemudian mereka menjalin kerja sama. Paramita mengaku, Dahlan menawarkan kerja sama kepada T-Files.
“Kami menjalin join operation sama BUMN tepatnya sejak bulan Maret 2012, yakni PT INTI, dimana mereka yang produksi pembangkit listriknya.”
Ia berkisah awalnya proyek yang mulai berjalan tahun 2005 ini merupakan rangkaian dari tugas akhirnya saat masih menjadi mahasiswa ITB jurusan Oceanografi. Langkah pertama adalah mencari kawasan perairan Indonesia bekerja sama dengan para peneliti dari beberapa pusat penelitian lainnya. Proyek ini pun bisa diaplikasikan di sejumlah wilayah.
SONIA FITRI (BANDUNG)
Berita Terpopuler
Pilihan Perusahaan Tempat Forstall Berlabuh
Jalan Berliku Konversi BBG
Ikan, Bukan Minyak Ikan, Pelindung Stroke
Mencicipi Ikan Goreng Hasil Teknologi Nuklir
Berita terkait
BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital
2 hari lalu
BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.
Baca SelengkapnyaRusia Tuduh Ukraina Serang Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Pakai Drone Kamikaze
25 hari lalu
Rusia menuduh Ukraina menyerang pembangkit listrik bertenaga nuklir Zaporizhzhia.
Baca SelengkapnyaBangun Pembangkit hingga Suplai Material, Walhi Prediksi Lingkungan Sekitar IKN Tambah Rusak
55 hari lalu
Walhi memprediksi kerusakan lingkungan di sekitar IKN akan semakin parah buntut banyak proyek seperti pembangkit listrik hingga suplai material.
Baca SelengkapnyaKembangkan Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan, Pertamina NRE Gandeng Hitachi Energy
23 Januari 2024
Pertamina NRE bekerja sama dengan Hitachi Energy mengembangkan inovasi konservasi energi dan sistem ketenagalistrikan yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaBauran Energi Terbarukan Rendah, IESR Dorong PLTS dan Minta Komitmen Politik
17 Januari 2024
Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan pemerintah mesti bisa memanfaatkan sisa waktu dua tahun mengejar target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.
Baca SelengkapnyaSumitomo dan Jawa Barat Sepakati Groundbreaking TPPAS Legoknangka Semester I 2024
20 Desember 2023
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, Sumitomo Corporation, serta PLN menandatangani nota kesepahaman pembangunan TPPAS Legoknangka di sela KTT ASEAN-Jepang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tak Hilangkan Batu Bara dalam Waktu Dekat Meski Targetkan NZE, Begini Penjelasan Kementerian ESDM
1 Desember 2023
Batu bara yang tidak dipakai untuk bahan baku pembangkit bisa dimanfaatkan dalam bentuk yang sudah diolah dan lebih hijau melalui proses hilirisasi.
Baca SelengkapnyaPLN Resmikan 21 Green Hydrogen Plants: Terbanyak di Asia Tenggara
21 November 2023
PT PLN (Persero) meresmikan 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berharap PLTS Cirata Bisa Menarik Investor Lirik Proyek EBT di RI
16 November 2023
M. Pradana Indraputra menilai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata memacu pertumbuhan ekosistem investasi hijau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirut PLN: 75 Persen Penambahan Kapasitas Pembangkit Berbasis Energi Terbarukan
14 November 2023
Dirut PLN menyebut, dalam RUPTL yang sedang disusun, 75 persen penambahan kapasitas pembangkit yaitu berbasis pada energi baru terbarukan.
Baca Selengkapnya