Apa Hubungan Letusan Toba dengan Kiamat Bumi?  

Reporter

Rabu, 7 November 2012 10:48 WIB

Danau Toba. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Copenhagen-- Sekitar 74 ribu tahun lalu, gunung berapi Toba di Pulau Sumatera meletus dahsyat dan mengakibatkan bencana global. Letusannya diperkirakan 5 ribu kali lebih besar dari letusan Gunung St Helens pada 1980 di Amerika Serikat serta diyakini menjadi bencana vulkanik terbesar di Bumi selama 2 juta tahun terakhir.

Toba memuntahkan lava yang cukup untuk membangun dua Gunung Everest. Toba juga menghasilkan abu sangat banyak yang menghalangi sinar matahari, mengakibatkan Bumi gelap sepanjang hari selama bertahun-tahun seperti sudah kiamat. Letusan dahsyat Toba meninggalkan bekas berupa kawah berdiameter rata-rata 50 kilometer yang kini dikenal sebagai Danau Toba.

Bahkan gunung berapi raksasa (supervolcano) ini mengirim cukup banyak asam sulfat ke atmosfer untuk membuat hujan asam di daerah kutub Bumi. Informasi ini diperoleh setelah para ilmuwan mengais jejak sisa asam sulfat dalam inti es kutub yang dalam.

"Kami melacak jejak hujan asam dalam lapisan es di Greenland dan Antartika," kata Anders Svensson, ahli gletser dari Institut Niels Bohr di Universitas Copenhagen, Denmark, Selasa 6 November 2012.

Para ilmuwan telah lama mengira bekas kekuatan letusan Toba dapat ditemukan di lapisan es Greenland. Namun, mereka selama ini tidak dapat menemukan sisa abu vulkanik sehingga dugaan tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya.

"Tapi kini kami telah menemukan lapisan asam dari letusan Toba dalam lapisan es Greenland dan Antartika," kata Svensson. Ia dan timnya telah menganalisis lapisan es tahunan dari inti es di kedua lokasi, lantas mencocokannya. Greenland mewakili kutub utara Bumi, adapun Antartika adalah kutub selatan Bumi.

Inti es bisa memberikan bukti lebih detail tentang bagaimana iklim Bumi berubah drastis hanya beberapa tahun setelah letusan dahsyat Toba. Para ilmuwan sebelumnya memperkirakan bahwa letusan supervolcano akan memicu pendinginan global hingga 10 derajat Celcius selama beberapa dekade. Namun, inti es di kedua kutub menunjukkan pendinginan terjadi dalam waktu yang lebih pendek dan tidak konsisten di seluruh belahan Bumi.

"Tidak ada pendinginan global yang merata sebagai akibat dari letusan Toba," kata Svensson, mengacu kurva temperatur inti es. Menurut dia, fluktuasi pendinginan suhu yang besar hanya dijumpai di belahan Bumi utara, sedangkan di belahan Bumi selatan menjadi lebih hangat. "Kondisi ini mengakibatkan pendinginan global terjadi dalam periode singkat."

Bukti baru yang ditemukan Svensson dan rekan-rekannya menjanjikan jalan keluar bagi sejumlah perdebatan arkeologi. Letusan Toba terjadi pada titik kritis dalam sejarah manusia purba ketika Homo sapiens pertama kali berkeliaran keluar dari Afrika ke Asia. Namun, ada perbedaan pendapat yang luas tentang bagaimana nasib manusia awal yang terkena dampak letusan Toba. "Apakah sebagian besar penghuni Bumi musnah oleh letusan itu?" ujar Svensson.

Ia mengatakan, lapisan abu vulkanik dari letusan Toba telah ditemukan di sebagian besar wilayah Asia. Material letusan ini digunakan sebagai petunjuk arkeologi kuno yang sangat penting mewakili peradaban yang dianggap terlalu tua untuk dilakukan penanggalan karbon. Sedangkan analisis inti es menyediakan informasi lainnya untuk menempatkan temuan arkeologi kuno secara lebih akurat.

"Posisi letusan Toba dalam rekaman inti es akan menempatkan temuan arkeologis dalam konteks iklim. Ini akan sangat membantu untuk menjelaskan periode kritis sejarah manusia," kata Svensson. Penelitian ini secara rinci dimuat dalam jurnal Climate of the Past.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Baca juga:
Manusia Mana yang Tak Kawin dengan Neanderthal?

Trik Memecah Botol Misterius Terungkap

NASA: Tanah Mars Mirip di Hawaii

Robot UGM Juara di Korea

Nasib Forstall di Apple, Sinofsky di Microsoft

Berita terkait

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

49 hari lalu

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?

Baca Selengkapnya

Blejeti Data Konflik Agraria, Cak Imin: Ini Bukan Main-main, Kiamat Makin Dekat

22 Januari 2024

Blejeti Data Konflik Agraria, Cak Imin: Ini Bukan Main-main, Kiamat Makin Dekat

Debat cawapres babak kedua, Cak Imin menyinggung soal data konflik agraria yang makin marak dan tidak diatasi.

Baca Selengkapnya

Hawaii Hancur Sebagian Akibat Kebakaran Hutan, Saksi Sebut Seperti Kiamat

10 Agustus 2023

Hawaii Hancur Sebagian Akibat Kebakaran Hutan, Saksi Sebut Seperti Kiamat

Pulau Maui di Hawaii hancur akibat kebakaran hutan. Sebanyak 36 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Sekte Kiamat Kenya Terus Makan Korban, 300 Orang Lebih Tewas

14 Juni 2023

Sekte Kiamat Kenya Terus Makan Korban, 300 Orang Lebih Tewas

Pihak berwenang mengkonfirmasi jumlah korban tewas sekte kiamat dari Kenya telah lebih dari 300 orang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Sosok Yakjuj dan Makjuj dan Lokasi Keberadaannya

12 April 2023

Mengenal Sosok Yakjuj dan Makjuj dan Lokasi Keberadaannya

Salah satu tanda kiamat adalah munculnya Yakjuj dan Makjuj, yang dalam istilah Barat dikenal sebagai Gog and Magog.

Baca Selengkapnya

Rusia Bombardir Avdiivka, Ukraina: Kota seperti Film Kiamat

27 Maret 2023

Rusia Bombardir Avdiivka, Ukraina: Kota seperti Film Kiamat

Rusia mencoba memperluas daerah taklukan dengan membombardir Kota Avdiivka di Ukraina timur, sekitar 90 km barat daya Bakhmut

Baca Selengkapnya

Heboh Muncul Tanda-Tanda Kiamat di Israel! Ini Fakta Sebenarnya

23 Februari 2023

Heboh Muncul Tanda-Tanda Kiamat di Israel! Ini Fakta Sebenarnya

Jagat maya sedang dikejutkan dengan beberapa tanda-tanda kiamat di Israel, mulai dari sapi merah hingga sosok yang mirip Dajjal. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Menghijau Dikaitkan dengan Kiamat, Ini Fakta Ilmiah di Baliknya

11 Januari 2023

Arab Saudi Menghijau Dikaitkan dengan Kiamat, Ini Fakta Ilmiah di Baliknya

Berikut penyebab pegunungan Arab Saudi dan Mekah menjadi hijau beserta penjelasan lengkapnya

Baca Selengkapnya

Makna Tadarus dan Amalannya di Bulan Ramadan.

6 April 2022

Makna Tadarus dan Amalannya di Bulan Ramadan.

Malam-malam sepanjang Ramadan dianjurkan membaca Alquran yang disebut sebagai tadarus. Berikut manfaat tadarus.

Baca Selengkapnya

Memahami Gambaran Surga dan Neraka dalam Alquran

28 September 2021

Memahami Gambaran Surga dan Neraka dalam Alquran

Begini sebagian gambaran surga dan neraka yang diterangkan dalam Alquran, di surat Al-Imran dan Al-Ahzaab.

Baca Selengkapnya