Kulit Buaya Lebih Sensitif Ketimbang Kulit Manusia  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 10 November 2012 14:48 WIB

Buaya Lolong. wayph.com

TEMPO.CO, Nashville - Kulit buaya, walaupun tebal, ternyata lebih sensitif terhadap sentuhan dibandingkan dengan kulit manusia.

Para peneliti di Amerika Serikat menemukan benjolan-benjolan pada kulit mereka yang terbuat dari sel-sel khusus. Uniknya, sel-sel ini lebih sensitif dibandingkan dengan ujung jari manusia.

Bagian yang diselidiki adalah kulit di sepanjang rahang buaya. Mereka meyakini bahwa tempat tersebut sangat sensitif. "Rahang buaya memang unik," ujar Duncan Leitch, penulis penelitian dari Universitas Vanderbilt, Amerika Serikat.

Menurut dia, bagian depan tubuh buaya terlalu pendek untuk melakukan perburuan. Mereka menggunakan rahang untuk memangsa. Tetapi juga memanfaatkannya dalam merawat anak-anak buaya, seperti membantu memecah telur retak, serta meletakkan anak-anak buaya muda ke mulut induknya.

Rahang buaya mampu menggigit hingga 2.000 pon per inci persegi atau 907 kilogram per inci persegi, dan gerakannya sangat terkontrol. Para ilmuwan mampu menjelaskan mengapa rahang buaya dihiasi dengan benjolan hitam.

Dugaan sebelumnya, benjolan hitam pada kulit buaya berperan menjadi reseptor medan listrik. Sementara pori-pori pada kulit berguna untuk sekresi cairan dan detektor salinitas.

Di laboratorium, Leitch menguji bagaimana benjolan hitam ini bereaksi terhadap berbagai rangsangan. Ia tak menemukan reaksi terhadap salinitas maupun medan listrik. Tetapi, justru sentuhan menjadi pemicu utamanya. "Ketika saya menggunakan serangkaian serat untuk menyentuh benjolan itu, saya menemukan bahwa mereka sangat responsif terhadap sentuhan halus daripada ujung jari kita," ujar Leitch.

Dalam laporan penelitiannya yang telah diterbitkan di Jurnal Experimental Biology, ia menemukan banyak jenis reseptor khusus. Bahkan, banyak yang sangat mirip dengan kulit manusia. Di bawah mikroskop, begitu banyak syaraf di ujung permukaan benjolan kulit itu. Di kulit bagian bawah justru lebih sensitif terhadap tekanan dan getaran.

Ini hasil yang sangat mengejutkan, mengingat kulit buaya sangat tebal dan banyak sisik menyusunnya. Namun, tampaknya masuk akal bahwa predator ini menggunakannya untuk membedakan obyek yang bisa dimakan dan yang tidak. Terutama di lingkungan gelap, mereka menggunakan reaksi sentuhan itu. "Sangat menarik mengetahui untuk apa adaptasi itu, termasuk kemampuan sensorik yang telah membuat mereka menjadi makhluk kuat seperti itu," ujar Leitch.

BBC | ISMI WAHID

Berita terpopuler lainnya:
Murid Autis Lebih Mengerti Robot

Hue, Lampu Digital Ajaib

Invasi Industri Game Asing

Pengembang Lokal Jadi Rebutan

Game Populer Berisiko Dicuri

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya