Ternyata Panda Berasal dari Spanyol

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 15 November 2012 14:39 WIB

Panda. REUTERS/China Daily

TEMPO.CO, Madrid - Panda selama ini dikenal sebagai hewan asli Cina. Namun, penemuan fosil panda yang baru-baru ini dilakukan mengungkapkan bahwa nenek moyang tertua dari garis keturunan panda berdiam di Spanyol, ribuan kilometer dari Cina.

Panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) dikenal di seluruh dunia karena hitam-putih rambutnya. Hewan yang masih berkerabat dengan beruang ini sangat unik karena hanya makan bambu. Padahal kebanyakan anggota lain dari keluarga beruang adalah pemakan daging (karnivora) atau pemakan segala (omnivora).

Bukti genetik terbaru menunjukkan nenek moyang panda raksasa berpisah dari beruang lain pada 18-22 juta tahun lalu. Namun, banyak hal masih menjadi misteri. Misalnya, bagaimana bentuk panda awal serta bagaimana perubahan garis silsilah beruang dari waktu ke waktu.

"Sebelum temuan ini, fosil panda raksasa diketahui hanya berasal dari Cina, dan berumur paling tua sekitar 8,2 juta tahun," ujar Juan Abella, seorang paleontolog di Museum Sejarah Alam Spanyol, Kamis 15 November 2012.

Fosil yang ditemukan di sepanjang situs purbakala di timur laut Spanyol itu berupa dua set rahang dan gigi. Menurut Abella, fosil-fosil ini milik anggota awal dari garis keturunan panda raksasa yang belum terungkap.

Berumur 11,6 juta tahun, panda purba diperkirakan hidup pada Kala Miosen Tengah. Saat itu daerah Spanyol lembap, cukup hangat, dan dipenuhi hutan.

"Spesies panda ini bukan hanya yang pertama tercatat di Semenanjung Iberia, tetapi juga yang pertama dari keturunan panda raksasa di seluruh dunia," kata Abella, yang memimpin tim paleontolog.

Panda purba tersebut diberi nama Kretzoiarctos beatrix. Nama genus "Kretzoiarctos" mengacu kepada Miklos Kretzoi, pakar paleontologi yang bergelut dengan penemuan beragam fosil spesies panda. Adapun nama spesies "beatrix" terinspirasi dari ahli paleontologi Spanyol, Beatriz Azanza, yang menjadi rekan Kretzoi.

Hasil rekonstruksi fosil rahang menunjukkan panda purba di Spanyol itu berbobot tidak lebih dari 60 kilogram, kira-kira seukuran beruang matahari (Helarctos malayanus), spesies terkecil keluarga beruang yang masih hidup saat ini.

Dilihat dari giginya, panda purba bersifat omnivora alias melahap daging, buah, batang tanaman hingga daun. Namun, hewan ini memiliki fitur gigi yang bervariasi yang lebih banyak disesuaikan untuk memakan tanaman keras, seperti bambu.

"Kami menduga tidak ada bambu di Spanyol pada kala itu. Tetapi ada banyak tanaman serupa lainnya yang dapat tumbuh di daerah beriklim lembap yang tersedia untuk panda Kretzoiarctos," ujar Abella.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita Lain:
Laman Utama Yahoo Terus Bertransformasi
Bandung Jadi Tuan Rumah Pameran Inovasi
Ini Cara Penipuan Lewat Jejaring Sosial
Mindtalk, Saatnya Media Sosial Lokal Unjuk Taring

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya