TEMPO.CO, Madrid - Panda selama ini dikenal sebagai hewan asli Cina. Namun, penemuan fosil panda yang baru-baru ini dilakukan mengungkapkan bahwa nenek moyang tertua dari garis keturunan panda berdiam di Spanyol, ribuan kilometer dari Cina.
Panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) dikenal di seluruh dunia karena hitam-putih rambutnya. Hewan yang masih berkerabat dengan beruang ini sangat unik karena hanya makan bambu. Padahal kebanyakan anggota lain dari keluarga beruang adalah pemakan daging (karnivora) atau pemakan segala (omnivora).
Bukti genetik terbaru menunjukkan nenek moyang panda raksasa berpisah dari beruang lain pada 18-22 juta tahun lalu. Namun, banyak hal masih menjadi misteri. Misalnya, bagaimana bentuk panda awal serta bagaimana perubahan garis silsilah beruang dari waktu ke waktu.
"Sebelum temuan ini, fosil panda raksasa diketahui hanya berasal dari Cina, dan berumur paling tua sekitar 8,2 juta tahun," ujar Juan Abella, seorang paleontolog di Museum Sejarah Alam Spanyol, Kamis 15 November 2012.
Fosil yang ditemukan di sepanjang situs purbakala di timur laut Spanyol itu berupa dua set rahang dan gigi. Menurut Abella, fosil-fosil ini milik anggota awal dari garis keturunan panda raksasa yang belum terungkap.
Berumur 11,6 juta tahun, panda purba diperkirakan hidup pada Kala Miosen Tengah. Saat itu daerah Spanyol lembap, cukup hangat, dan dipenuhi hutan.
"Spesies panda ini bukan hanya yang pertama tercatat di Semenanjung Iberia, tetapi juga yang pertama dari keturunan panda raksasa di seluruh dunia," kata Abella, yang memimpin tim paleontolog.
Panda purba tersebut diberi nama Kretzoiarctos beatrix. Nama genus "Kretzoiarctos" mengacu kepada Miklos Kretzoi, pakar paleontologi yang bergelut dengan penemuan beragam fosil spesies panda. Adapun nama spesies "beatrix" terinspirasi dari ahli paleontologi Spanyol, Beatriz Azanza, yang menjadi rekan Kretzoi.
Hasil rekonstruksi fosil rahang menunjukkan panda purba di Spanyol itu berbobot tidak lebih dari 60 kilogram, kira-kira seukuran beruang matahari (Helarctos malayanus), spesies terkecil keluarga beruang yang masih hidup saat ini.
Dilihat dari giginya, panda purba bersifat omnivora alias melahap daging, buah, batang tanaman hingga daun. Namun, hewan ini memiliki fitur gigi yang bervariasi yang lebih banyak disesuaikan untuk memakan tanaman keras, seperti bambu.
"Kami menduga tidak ada bambu di Spanyol pada kala itu. Tetapi ada banyak tanaman serupa lainnya yang dapat tumbuh di daerah beriklim lembap yang tersedia untuk panda Kretzoiarctos," ujar Abella.
LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Lain:
Laman Utama Yahoo Terus Bertransformasi
Bandung Jadi Tuan Rumah Pameran Inovasi
Ini Cara Penipuan Lewat Jejaring Sosial
Mindtalk, Saatnya Media Sosial Lokal Unjuk Taring
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya