TEMPO.CO, Sunnivale -- Manajemen Yahoo! mengirimkan penjelasan kepada para pengguna layanan Yahoo! Fantasy Sport soal penyebab layanan itu tidak bisa digunakan pada awal pekan ini.
Fantasy Sport merupakan layanan game online yang memungkinkan pengguna membentuk tim pada cabang olah raga tertentu dan bersaing melawan pengguna lainnya. Ada, misalnya, cabang basket, golf, balap mobil, sepak bola, dan bersepeda.
Pada awal pekan lalu, layanan game online populer ini rencananya diluncurkan kembali sejak mengalami kevakuman akibat krisis manajemen Yahoo selama lima tahun terakhir. Namun sayangnya terjadi masalah pada salah satu server.
Dalam surat elektronik, yang dikirimkan kepada para fans, manajemen Yahoo dibawah kepemimpinan Chief Executive Marissa Mayer, menjelaskan soal penyebabnya.
Salah satu mesin raksasa yang melayani game ini, yaitu filer bermasalah. Mesin filer ini menyimpan data tentang tim dan liga. Mesin ini berfungsi melayani jutaan file yang tercipta setiap jam dari gam ini.
Ternyata terjadi kelebihan beban pada salah satu filer ini. Tim berupaya mengganti piranti kerasnya dan mengatur ulang cara kerja piranti lunaknya lalu diikuti pengetesan.
"Namun ternyata sistem konfigurasi ini gagal," demikia tertulis pada surat itu. Yahoo lalu mengerahkan lusinan insinyur Yahoo untuk mencari penyebabnya. Karena terus gagal, tim lalu memindahkan aplikasi mobile ke pusat data cadangan.
Ini agar versi web dari game Fantasy Sport ini bisa kembali dinyalakan. Pada Senin sore hari, sistem kembali bekerja dan para pengguna bisa memainkan game Monday Night Football.
BUSINESS INSIDER | BUDI RIZA
Berita Terpopuler:
Suami Ola Ditembak Mati di Depan Henri Yoso
Penangkapan Ola dan Suaminya Bak Film Hollywood
Di SD, Tak Ada lagi Pelajaran IPA-IPS
Malam 1 Sura, Keluarga Keraton Surakarta Ribut
Kini Jokowi Ditantang Benahi Sampah
Berita terkait
Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
10 hari lalu
Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.
Baca SelengkapnyaSeputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini
11 hari lalu
Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp
12 hari lalu
Passkey memungkinkan pengguna untuk melindungi akun pengguna WhatsApp agar lebih aman.
Baca SelengkapnyaPsikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
23 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
30 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
30 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
42 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
46 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
46 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
50 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca Selengkapnya