TEMPO.CO , Tokyo: Banyak pasangan ingin mendokumentasikan janin mereka di setiap umur perkembangannya. Gambar dua dimensi hitam putih hasil rekam USG yang terkadang tak terlihat jelas pun mereka simpan baik-baik. Namun, sebuah klinik di Jepang kini menawarkan dokumentasi janin menggunakan cetak 3-dimensi.
Fasotec, sebuah perusahaan engineering dan klinik Parkside Hiroo Ladies, menawarkan layanan ini sejak Juli lalu. Cara kerjanya mirip USG, tetapi dalam kasus ini mereka menggunakan pemindai MRI. Pasalnya, sinar X bisa berbahaya bagi janin yang sedang berkembang.
Selanjutnya, mereka menggunakan teknologi yang disebut permodelan Bio-tekstur yang mengubah data MRI itu menjadi gambar 3-D. Kemudian sebuah printer 3-D membangun citra tiga dimensi ini menggunakan dua resin berbeda yang menghasilkan warna yang berbeda.
Hasilnya adalah bentuk janin yang seolah-olah berada dalam rahim ibu. Janin ini berwarna krem sedangkan perut dan rahim ibu berwarna bening. Seperti sebuah cendera mata. Bahkan umur janin yang masih muda-pun dapat dijadikan bandul kalung.
Resolusi gambarnya tidak sempurna, tetapi klinik mengklaim banyak ibu hamil puas dengan layanan itu. Layanan unik ini berbiaya USD $1200, tidak termasuk biaya MRI.
Teknologi ini hanya sekadar memberi kenang-kenangan kepada para ibu yang sedang menunggu kelahiran janinnya. Fasotec mengatakan printer itu juga dapat mencetak model organ yang digunakan untuk latihan dokter. Bahkan, gagasan mencetak janin adalah salah satu strategi perusahaan untuk mempublikasikan layanan pencitraan organ yang dilakukannya.
DISCOVERY NEWS | ISMI WAHID
Berita lain:
Misteri Otak Saat Koma Mulai Terkuak
Nenek Moyang Kopi Indonesia Nyaris Punah
Efek Bulan Purnama Cuma Mitos
Intel Beri Penghargaan Untuk Enam Guru Indonesia
Ericsson Gugat Samsung Soal Pelanggaran Hak Paten
Berita terkait
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita
6 November 2022
Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?
Baca Selengkapnya8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi
3 April 2019
Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi
4 Februari 2019
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim
Baca SelengkapnyaKembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis
24 Januari 2019
Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter
15 November 2018
Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.
Baca SelengkapnyaAnak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik
11 November 2018
Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.
Baca SelengkapnyaTanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya
6 November 2018
Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi
Baca SelengkapnyaIbu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya
1 November 2018
Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya
19 Oktober 2018
Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.
Baca SelengkapnyaBayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah
17 Oktober 2018
Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.
Baca Selengkapnya