TEMPO.CO, Bandung - Sebagai negara maju di bidang inovasi teknologi, Jepang punya sistem terpadu untuk mengembangkannya. Dimulai dari sistem pendidikan, penerapan teknologi dasar yang diantaranya warisan leluhur, serta melibatkan perusahaan kecil dan menengah menjadi industri pendukung.
Pemerintah Jepang merancang sistem pendidikan yang menghasilkan teknisi andal untuk mengembangkan inovasi teknologi di negaranya. Dengan mendirikan College of Technology atau Kouto Senmon Gakko yang disingkat Kosen, jenjang pendidikan itu mirip Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. Namun lama belajarnya selama 5 tahun.
Mantan Perdana Menteri Jepang Fukuda Yasuo di Bandung mengatakan, sistem pendidikan itu berperan besar dalam memajukan inovasi teknologi di Jepang. Sekolah lanjutan bagi para lulusan SMP di Jepang itu lebih banyak mengasah pengetahuan dan kemampuan praktik serta berbagai uji coba. "Sejak 1982, sudah ada 300 siswa dari Indonesia yang ikut," kata Fukuda di acara Indonesia-Japan Innovation Convention di gedung Sasana Budaya Ganesha, Bandung, Ahad, 2 Desember 2012.
Kini, sudah ada 57 Kosen negeri dan swasta di Jepang dengan jumlah siswa mencapai 60 ribu orang. Setelah lulus, mereka bisa langsung bekerja atau kuliah di perguruan tinggi untuk mengambil spesialisasi. "Institusi itu bertujuan untuk mendidik teknisi yang kreatif dan produktif," kata Presiden Japan Indonesia Association (JAPINDA) itu.
Jepang menguatkan teknologi dasar untuk menghasilkan berbagai inovasi. Teknologi dasar itu diantaranya berasal dari warisan leluhur, misalnya tentang pendirian bangunan tahan gempa. Tokyo Sky Tree yang baru dibuka Mei lalu sebagai menara pemancar gelombang tertinggi di dunia setinggi 634 meter, kata Fukuda, rancangan tahan gempanya memakai teknologi menara pagoda kayu Gojuu-no-Tou yang didirikan 1300 tahun silam.
Selain itu, pemerintah juga melebarkan kesempatan berbisnis dengan cara melibatkan perusahaan kecil dan menengah yang punya keunggulan penguasaan teknologi dasar dan kreativitas tinggi. Misalnya dalam pembangunan gedung, serta industri mobil hemat energi serta kendaraan listrik. Usaha kecil dan menengah itu diantaranya terlibat dalam penyediaan suku cadang "Teknologi semacam ini tidak dapat dikatakan sebagai teknologi tinggi, namun tanpa ini semua, produk hasil teknologi tinggi tidak dapat berfungsi dengan baik," katanya.
ANWAR SISWADI
Berita terpopuler lainnya:
Lenovo IdeaPad Y480, Laptop untuk Gamer Sejati
Supaya Kuat, Ikan Beta Bernafas di Permukaan Air
Boediono: Indonesia Harus Cepat Adaptasi Teknologi
Inovasi Revolusioner Makin Langka
7 Butir Bandung Innovation Statement
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya