Ini Bisnis Berisiko Besar

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 5 Februari 2013 14:01 WIB

Komputasi Awan.

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis layanan berbagi file atau file sharing relatif baru di Indonesia. Para pemain yang menekuni bisnis ini pun belum banyak.

Di antara pemain lokal yang timbul tenggelam, Indowebster merupakan salah satu yang masih bertahan. Berdiri sejak 2007, Indowebster kini memiliki sekitar 1,4 juta anggota.

Juny Maimun, pendiri Indowebster, yang biasa dipanggil Acong, mengatakan jumlah pelaku dalam bisnis ini minim karena risikonya besar. Risiko itu terutama berkaitan dengan kasus pelanggaran hak cipta musik atau film.

Menurut dia, risiko ini muncul karena mekanisme pembayaran untuk pembelian konten digital, seperti musik, film, dan aplikasi, belum lancar.

Juny berharap, dalam tiga tahun ke depan, masalah pembayaran ini dapat teratasi sehingga bisnis layanan berbagi file bisa lebih berkembang.

“Kalau sekarang masih sebatas hobi. Untuk bisnis agak susah,” kata dia saat ditemui Erwin Zachri dan Budi Riza dari Tempo di daerah Duren Tiga, Jakarta Selatan, Senin lalu.

Seperti apa bisnis file sharing?
Jika Anda share atau berbagi file yang diunggah dengan pengguna lain, Anda mendapat bagian. Rapidshare melakukan hal seperti ini. YouTube juga. Ujung-ujungnya ke iklan. Ini membuat mereka yang menjalankan bisnis ini berpikir bagaimana agar lebih banyak orang datang.

Di Indonesia, persaingannya seperti apa?
Saya tidak melihat adanya kompetisi di sini. Enggak terasa. Jujur saja, jika ingin pendapatan besar, kita bisa main di pornografi. Tapi kita tidak ingin ke sana. Untuk bertahan, pertama main premium. Sayangnya, awareness di Indonesia kecil.

Kedua, beriklan. Ini tantangan yang paling menarik. Selama ini situs saya dicap bajakan, jadi orang takut pasang iklan. Akibatnya, pendapatan kedua ini hilang juga. Terakhir adalah traffic. Tapi saya enggak jual traffic.

Adakah pemain lain selain Indowebster?
Ada, misalnya Gilaupload. Saya sempat menawarkan kepada yang berminat melalui Internet untuk berbisnis seperti saya. Engine saya siapkan, tinggal sewa. Itu setahun yang lalu.

Tapi tak ada satu pun yang tertarik. Ada yang menanggapi tapi akhirnya mereka mundur setelah tahu lebih banyak risiko ketimbang keuntungannya. Ini semua terkait dengan pembajakan.

Ada file bajakan di situs Anda?
Saya masih melayani permintaan untuk menghapus file di situs. Itu rutin. E-mail mencapai ratusan buah per bulan, tapi file yang dihapus bisa ribuan, paling banyak dari Amerika. Itu dilakukan perusahaan yang kerjanya mencari file bajakan, bukan perusahaannya langsung.

Apakah permintaan mereka diikuti?
Tidak 100 persen. Kami cek juga.

Berita Lainnya:
ContextLogic Siap Saingi Google

Google Glass Gunakan Teknologi Bone Conducting

WhatsApp Dituduh Langgar Privasi Pengguna

Apple Tarik Aplikasi Vine Milik Twitter

Yahoo Mulai Tumbuh

Berita terkait

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

10 hari lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

11 hari lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp

12 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Passkey WhatsApp

Passkey memungkinkan pengguna untuk melindungi akun pengguna WhatsApp agar lebih aman.

Baca Selengkapnya

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

22 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

28 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

29 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

30 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

41 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

45 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

46 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya