TEMPO.CO , Jakarta: Meteor yang meledak di Rusia, Jumat lalu, ternyata lebih besar dan lebih kuat daripada perkiraan awal ilmuwan NASA. NASA semula memperkirakan meteor tersebut berukuran 15 meter dan memicu ledakan setara dengan ledakan 300 kiloton. Namun NASA merevisi ukuran meteor dan kekuatan ledakan yang melukai lebih dari 1.000 orang itu.
Menurut NASA, ukuran meteor lebih besar menjadi 17 meter. Kekuatan ledakan diperkirakan mencapai 500 kiloton, 30 kiloton lebih tinggi dari sebelumnya.
Meteor ini juga lebih besar dari perkiraan semula. Massa batuan ruang angkasa diperkirakan seberat 7.000 ton. Tetapi para ilmuwan di Laboratorium Propulasi Jet NASA di Pasadena, California, mengatakan meteor Rusia memiliki berat sekitar 10 ribu ton dengan kecepatan 64.373 km/jam.
"Perkiraan ini baru dihasilkan dengan menggunakan data baru yang telah dikumpulkan oleh 5 stasiun infrasonik tambahan yang terletak di seluruh dunia," kata pejabat NASA.
Rekaman pertama didapat dari stasiun di Alaska, lebih dari 6.500 kilometer jauhnya dari Chelyabinsk. Stasiun infrasonik tersebut mendeteksi gelombang suara frekuensi rendah yang menyertai ledakan meteor dan disebut sebagai bolides ini.
Ilmuwan NASA mengatakan peristiwa meteor Rusia ini adalah kejadian langka. Jatuhnya meteor dahsyat serupa terjadi pada 1908, ketika sebuah batu luar angkasa meledak si sungai Tunguska, Siberia dan meratakan 2.137 kilometer persegi lahan hutan tak berpenghuni.
Menurut Associated Press, tim pencari telah menemukan benda-benda kecil yang kemungkinan adalah fragmen meteorit. Selain itu, para penyelam juga sedang menuju dasar sebuah danau yang diduga meteorit tersebut telah mendarat.
DISCOVERY NEWS | ISMI WAHID
Baca juga
Ikan Menjadi Rakus Jika Terkontaminasi Zat Kimia
Tiga Penyakit yang Menyertai Evolusi Manusia
Ganja Sintetis Sebabkan Kerusakan Ginjal
Berita terkait
Puncak Hujan Meteor Quadrantid Muncul Besok dan Lusa
2 Januari 2024
Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024. Hujan meteor itu berlangsung sejak 26 Desember lalu hingga 14 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaMalam Ini Hujan Meteor Alpha Monocerotid Melewati Langit Indonesia
22 November 2023
Hujan meteor alpha monocerotid akan terjadi di langit Indonesia pada 21-22 November 2023. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaAstronom: Benda Langit yang Dilihat Warga Kemungkinan Meteor atau Sampah Antariksa
15 September 2023
Sampah antariksa itu terbakar di atmosfer dan tampak seperti meteor lewat.
Baca SelengkapnyaWarga Saksikan Benda Langit Meluncur Kamis Malam, Astronom Duga Meteor
15 September 2023
Bisa disimpulkan itu meteor terang.
Baca SelengkapnyaSuara Misterius di Atmosfer Hantui Para Peneliti: Bukan Petir, Meteor, ataupun Pesawat
19 Mei 2023
Tangkapan suara misterius dari stratosfer di atmosfer itu dibeberkan dalam forum Acoustical Society of America di Chicago, Illinois, 11 Mei 2023.
Baca SelengkapnyaKilatan Cahaya Terlihat di Langit Kyiv, Picu Spkelukasi UFO Jatuh
21 April 2023
Kilatan cahaya terang di langit malam ibu kota Ukraina, Kyiv, yang sedang dilanda perang telah menimbulkan spekulasi publik, termasuk UFO jatuh
Baca SelengkapnyaAsteroid Kecil Ditemukan dan Langsung Tabrak Bumi di Atas Prancis, Videonya Viral
14 Februari 2023
Sejauh ini baru tujuh kali sebuah asteroid ditemukan sesaat sebelum menabrak Bumi.
Baca SelengkapnyaMalam Ini Hujan Meteor Geminid, Begini Cara Melihatnya
13 Desember 2022
jika ingin melihat hujan meteor geminid malam ini, pada 13-14 desember 2022, perlu perhatikan beberapa cara berikut ini.
Baca SelengkapnyaRoyal Enfield Hunter 350 Mengaspal di Indonesia, Harga Mulai Rp 106,4 Juta
7 Desember 2022
Motor baru Royal Enfield Hunter 350 lebih dahulu dipasarkan di India dan Thailand serta diklaim sudah dipesan 75.000 unit secara global.
Baca SelengkapnyaBola Api Hijau di Langit Gegerkan Inggris: Meteor atau Sampah SpaceX?
17 September 2022
Ramai kabar bola api hijau menerangi langit Inggris Raya masih di masa berkabung negeri itu karena wafatnya Ratu Elizabeth II.
Baca Selengkapnya