Bagaimana Anjing Laut Tidur dengan Separuh Otak?  

Reporter

Jumat, 22 Februari 2013 21:01 WIB

Singa laut perempuan dari California yang lahir 14 Juni 2009 di kebun binatang Henry Doorly, Omaha, Neb., Jum'at (3/7). AP Photo/Nati Harnik

TEMPO.CO, Toronto - Anjing laut mempunyai perilaku tidur yang unik, yakni mematikan separuh fungsi otaknya. Perilaku ini mirip lumba-lumba dan paus saat tertidur di air. Kini para ilmuwan berhasil menguak rahasia di balik fenomena biologis yang unik tersebut.


"Anjing laut tidur dengan separuh otak saat berada di air. Tetapi mereka tidur seperti manusia saat di darat," kata John Peever, peneliti University of Toronto, Jumat, 22 Februari 2013.


Peever dan rekannya, Jennifer Lapierre, mengukur kadar beberapa macam zat kimia otak pada rambut anjing laut. Pengukuran dilakukan saat mamalia yang biasa hidup di kutub itu terjaga dan tertidur, untuk selanjutnya dibandingkan.


Mereka menemukan bahwa asetilkolin berada pada tingkat rendah di sisi tidur otak anjing laut. Sebaliknya, kadar zat kimia yang berfungsi sebagai naurotransmiter itu tinggi di sisi bangun otak. Ini menunjukkan peran asetikolin terhadap perilaku waspada anjing laut.


"Ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat penggunaan obat antikolinergik untuk memblokir kadar asetikolin dalam pengobatan insomnia," ujar Peever.


Advertising
Advertising

Lain halnya dengan serotonin, zat kimia otak lainnya, yang ditemukan pada kadar yang sama pada kedua sisi otak anjing laut saat mereka tidur. Zat yang diduga menyebabkan gairah dalam pikiran itu akan melonjak saat anjing laut makan atau disemprot air.


"Artinya serotonin bertanggung jawab terhadap kegiatan yang melibatkan kedua sisi otak anjing laut," ujar Peever. Serotonin, sama halnya asetikolin, merupakan zat kimia neurotransmiter yang membantuk komunikasi sel-sel saraf.


Temuan Peever dan Lapierre, yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Neuroscience, bermanfaat membantu para ilmuwan untuk memahami zat kimia otak yang membuat manusia terjaga atau tertidur.


LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

23 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya