Bagaimana Dinosaurus Berpunggung Runcing Bercinta?  

Reporter

Selasa, 26 Maret 2013 05:35 WIB

Kentrosaurus. Redorbit.com

TEMPO.CO , Berlin:Tahukah Anda, bagaimana dinosaurus dengan punggung runcing bercinta? Para ilmuwan menebaknya dengan komputer. Hasil yang mereka temukan ternyata bertentangan dengan keyakinan bahwa semua dinosaurus dalam posisi si jantan mengawini si betina dari belakang.

Para peneliti mengatakan bahwa beberapa spesies yang memiliki punggung dan ekor runcing, melakukan hubungan dengan pejantan berada di posisi atas. "Dinosaurus betina tidak dapat mengangkat ekornya karena tulang di ujung atas menyatu," kata Brian Switek, seorang ahli dinosaurus. Apalagi ada beberapa spesies dengan punggung runcing mematikan.

Heinrich Mallison, seorang ilmuwan di Museum of Natural History di Berlin menguji teori ini dengan merancang model komputer dari spesies kentrosaurus, sepupu stegosaurus. Ia menggunakan perangkat lunak untuk menguji asumsi tersebut. Dia menemukan bahwa pejantan bisa kehilangan alat vitalnya jika nekat mengawini betinanya dari belakang.

"Ini dinosaurus berduri. Mereka harus melakukan hubungan seks dengan cara yang lain. Mungkin betina akan berbaring di sisinya dan jantan akan menempatkan tubuhnya di atasnya," kata Mallison. Spesies lain akan menggunakan posisi yang selazimnya yaitu melakukan aktivitas seks dari belakang.

Para ahli mengatakan pemahaman adaptasi tersebut adalah kunci untuk meneliti bagaimana hewan-hewan itu mampu mendominasi Bumi selama puluhan juta tahun. Namun, beberapa ilmuwan tidak setuju dengan teori tersebut. Menurut mereka, dinosaurus mungkin memiliki organ seks yang lebih panjang sehingga mereka bisa menghindari ujung runcing yang membahayakan itu.

"Ankylosaurus sepanjang 10 meter dengan punggung runcing memiliki penis sepanjang 1,8 meter untuk bisa melakukan hubungan secara aman," kata John Long, profesor di Flinders University, Australia.



Satu-satunya cara untuk menjawab masalah ini adalah melalui bukti fosil. Tetapi kemungkinan menemukannya sangat tipis. "Jaringan lunak jarang yang bisa menjadi fosil. Sehingga kita tidak pernah menemukan fosil phallus yang akan memecahkan banyak misteri," ujar Switek. (Baca Ratusan Terlur Dinosaurus Ditemukan)



DAILY MAIL | ISMI WAHID
Berita Terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang

Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman

Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma

Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras

Tak Ada Kudeta, Hanya Pembagian Sembako

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya