Mungkinkah Menghitung Komodo dengan Kamera Jebak?

Reporter

Senin, 1 April 2013 20:11 WIB

Komodo. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Kamera jebak (camera trapping) terbukti efektif untuk mengambil gambar dan memantau populasi mamalia besar, seperti harimau, badak, dan macan tutul. Namun, metode ini belum banyak digunakan untuk menghitung populasi komodo--kadal terbesar sejagat--dan jenis reptil atau amfibi lainnya.


Mamalia termasuk makhluk berdarah panas atau homoioterm sehingga lebih mudah dikenali oleh kamera jebak lantaran kamera ini diaktifkan dengan sensor panas. Berbeda dengan reptil dan amfibi yang merupakan hewan berdarah dingin atau poikiloterm.

Kamera jebak biasa dipasang di pepohonan di daerah yang kerap dilewati hewan yang sedang diamati. Kamera akan mengambil gambar saat gerakan hewan dikenali oleh detektor gerakan yang umumnya dipicu oleh sensor inframerah yang mendeteksi panas.

"Ini menjadi masalah untuk reptil dan amfibi yang berdarah dingin karena suhu tubuhnya sama dengan lingkungan sekitarnya," ujar Achmad Ariefiandy dari Komodo Survival Program, seperti dikutip laman Livescience, Senin 1 April 2013.

Namun, penelitian terbaru yang dilakukan Arief bersama tim peneliti dari Taman Nasional Komodo menunjukkan tren sebaliknya. Kamera jebak terbukti sama efektifnya untuk menghitung populasi komodo. Bahkan metode ini jauh lebih efektif dibanding cara lama yaitu menggunakan perangkap kandang.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE ini bertujuan mengevaluasi efektivitas kamera jebak untuk memantau status populasi komodo melalui pendekatan situs hunian. Tim peneliti memasang kamera jebak dan perangkap kandang di 181 lokasi perangkap di enam titik habitat komodo di empat pulau di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur.

Hasilnya, penelitian ini menunjukkan suhu tubuh komodo tampaknya cukup hangat untuk dideteksi oleh inframerah pada kamera jebak, meskipun komodo lebih banyak aktif pada siang hari ketika sensor inframerah tidak selalu diperlukan. "Namun, kadal lain tidak dapat direkam dengan mudah," Arief menambahkan.

Penggunaan kamera jebak juga dinilai menguntungkan dari segi operasional karena dapat menghemat jumlah tenaga peneliti dan biaya pemantauan. Para peneliti tidak perlu lagi memasang perangkap yang besar dengan umpan daging kambing lalu melepaskan kembali komodo yang tertangkap dan ditandai.

Arief mengatakan, temuan ini penting mengingat populasi komodo, dan banyak spesies kadal dan amfibi lainnya, semakin terancam oleh aktivitas manusia. Kamera jebak bisa membantu para ilmuwan untuk menjaga dan memonitor komodo dan hewan reptil lainnya.

Tidak seperti kebanyakan kadal, komodo (Varanus komodoensis) adalah predator puncak. Kadal yang ada sejak zaman purba ini bisa menyerang dan memakan apa saja, termasuk rusa, kambing, babi, anjing, dan terkadang manusia. Komodo mencapai posisi teratas rantai makanan melalui ukuran tubuhnya yang besar, air liurnya yang beracun, dan deretan gigi yang tajam.

Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) mengelompokkan komodo sebagai satwa terancam punah. Perilaku makan komodo terbilang menakutkan. Kebun Binatang Smithsonian di Amerika Serikat mencatat, komodo tidak segan merobek tubuh mangsanya dengan cepat menggunakan sekitar 60 gigi bergerigi milik mereka.

Komodo jantan dewasa, menurut penelitian ini, dapat tumbuh hingga sepanjang tiga meter dan berbobot 87 kilogram. Hewan berjuluk naga ini bisa makan hingga 80 persen dari berat tubuhnya dalam sekali lahap.

Jika terancam, komodo dapat dengan cepat memuntahkan sebagian besar isi perut mereka dan lari. Kecepatan tertinggi komodo sekitar 20 kilometer per jam. Rekor yang cukup mencengangkan untuk ukuran spesies hewan melata.

Komodo muda menghadapi kehidupan yang sulit, terutama soal kanibalisme. Mereka sering dimangsa oleh komodo dewasa. Komodo muda menyediakan sekitar 10 persen dari total makanan komodo dewasa.

LIVESCIENCE | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

3 hari lalu

Ada Harimau Sumetera hingga Komodo, Inilah 5 Hewan Endemik Asal Indonesia

Setidaknya ada 612 hewan endemik asal Indonesia dari berbagai jenis, seperti mamalia, burung, reptil, hingga amfibi. Berikut lima di antaranya.

Baca Selengkapnya

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

38 hari lalu

Rumah Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar Dimasuki Biawak, Seliar Apakah Hewan Ini?

Rumah artis Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar dimasuki biawak belum lama ini. Hewan apakah ini? Ada sekitar 80 jenis biawak di seluruh dunia,

Baca Selengkapnya

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

47 hari lalu

Larangan Kapal Berlayar ke Pulau Komodo Diperpanjang hingga 20 Maret

KSOP Kelas III Labuan Bajo memperpanjang larangan kapal wisata untuk berlayar ke Pulau Komodo Taman Nasional Komodo (TNK) hingga 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

4 Oktober 2023

Kronologi Turis China Hilang di TKN Komodo

Tim SAR melaporkan hilangnya turis asal China di Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

15 September 2023

5 Fakta Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank di NTT

Kapolsek Kompdo Ivans Djarat menganiaya seorang satpam bank di NTT gegara ditegur memakai helm saat di ATM. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

15 September 2023

Kapolsek Komodo Aniaya Satpam Bank, Ini Kata Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat

Kapolsek Komodo menganiaya satpam bank di NTT menuai reaksi Kompolnas dan Kapolres Manggarai Barat. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

16 Agustus 2023

Garuda Indonesia Angkut Komodo dari Jakarta ke Labuan Bajo, Dukung Konservasi Satwa Endemik

Garuda Indonesia mengangkut 6 ekor komodo dari Jakarta untuk menuju Labuan Bajo atau translokasi ke habitat alaminya.

Baca Selengkapnya

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

15 Agustus 2023

Taman Safari Bogor Lepas Liar Enam Komodo ke Cagar Alam Wae Wuul, NTT

Komodo merupakan spesies yang rentan terhadap kepunahan, dan dikategorikan sebagai spesies rentan dalam daftar IUCN Red List.

Baca Selengkapnya

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

26 Juli 2023

Sehari, DPPU Komodo Layani 33 Kl Avtur untuk 13 Pesawat

Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Labuan Bajo, NTT, dalam sehari bisa menyalurkan 33 kilo liter (Kl) avtur untuk melayani 13 pesawat.

Baca Selengkapnya

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

25 Juli 2023

Selain Maung, Simak 5 Kendaraan Taktis Tempur Canggih Milik Pindad

Selain memproduksi mobil Maung, PT Pindad juga memiliki lima kendaraan taktis. Simak informasinya dan profil PT Pindad di sini:

Baca Selengkapnya