Ramuan Pigmen Biru Suku Maya Ditemukan  

Reporter

Kamis, 4 April 2013 06:40 WIB

Seorang pendeta suku Maya ketika melakukan salah satu ritual di Kaminal Jyu, Guatemala City. gabitogrupos.com

TEMPO.CO, Valencia -- Suku Maya kuno menggunakan cat biru terang dan bersifat tahan lama untuk menutupi dinding istana, naskah kuno, gerabah, dan bahkan mayat korban manusia yang dilemparkan ke sumur suci untuk tumbal. Kini, sekelompok ahli kimia mengklaim telah menemukan resep pewarna biru tersebut.

Para ilmuwan telah lama mengetahui dua bahan utama dari pigmen biru itu. Warna indigo ditemukan dari pewarna tanaman yang digunakan saat ini sebagai warna denim. Pewarna kedua adalah palygorskite, yaitu jenis tanah liat. Akan tetapi, bagaimana suku Maya meramu cat biru tersebut kini masih menjadi misteri.

Peneliti Spanyol melaporkan bahwa mereka menemukan jejak lain dalam pigmen biru itu. "Kami mendeteksi pigmen kedua dalam sampel, yaitu dehydroindigo. Ini terbentuk melalui oksidasi indigo ketika terkena paparan panas yang diperlukan untuk meramu warna biru itu," kata Antonio Domenech, seorang peneliti dari University of Valencia.

Menurut Domenech, indigo berwarna biru dan dehydroindigo yang berwarna kuning bercampur. Percampuran kedua pigmen dalam proporsi variabel akan menciptakan kesan kehijauan dari warna biru Maya ini. Ada kemungkinan bahwa suku Maya tahu bagaimana mendapatkan rona warna yang diinginkan dengan memvariasi suhu pada saat meramu warna.

Pada tahun 2008, peneliti Amerika menyatakan bahwa kopal resin yang sering digunakan untuk dupa mungkin menjadi bahan rahasia ketiga untuk pigmen biru Maya tersebut. Penelitian ini didasarkan pada studi mangkuk yang memiliki jejak pigmen dan digunakan untuk membakar dupa. "Mangkuk berisi pigmen biru dicampur dengan kopal dupa. Kesimpulan sederhananya adalah bahwa pigmen ini hanya disiapkan oleh pemanasan dupa," kata Domenech.

Para peneliti Spanyol mengatakan mereka kini menyelidiki ikatan kimia yang mengikat komponen organik cat (indigo) dan komponen anorganik (tanah liat) yang merupakan kunci tahan lama sifat pigmen biru ini. Penelitian ini secara rinci dipublikasikan dalam jurnal Microporous and Mesoporous Materials.

Di antara banyak penemuan yang luar biasa, salah satu yang menarik adalah ditemukannya penemuan lapisan lumpur biru setebal 4 meter. Tumpukan pigmen ini ditemukan di bagian bawah lubang pembuangan yang terbentuk secara alami yang disebut Cenote Suci di situs Chichn Itz Maya, Yucatn Peninsula Meksiko. Ketika Cenote Suci ini pertama kali dikeruk pada tahun 1904, sempat membingungkan peneliti. Beberapa ilmuwan percaya bahwa lapisan lumpur biru itu mungkin tersisa dari pigmen biru yang dibasuhkan ke mayat manusia yang dilemparkan ke dalam sumur sebagai bagian dari pengorbanan ritual Maya.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Topik Terhangat:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas


Baca juga:

Solo, Tuan Rumah Pertemuan ASEAN Blogger

Telkom Target Pasang Satu Juta WiFi

Ancaman Lingkungan dari PLTU Batubara Batang

Kompetisi Developer Nokia Berhadiah Miliaran

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya