Benarkah Kaum Pria Akan Punah?

Reporter

Editor

Pruwanto

Jumat, 5 April 2013 05:02 WIB

forbes.com

TEMPO.CO , Canberra:Benarkah kaum pria akan berakhir? Ahli memprediksi laki-laki akan punah dalam lima juta tahun. Dan proses ini telah dimulai.

Profesor Jenny Graves menyebut laki-laki akan menuju kepunahan. Ia, salah satu ilmuwan Australia yang berpengaruh, percaya wanita akan memenangkan kompetisi jenis kelamin dalam cara yang mungkin paling definitif.

Graves mengatakan kerapuhan melekat pada kromosom seks pria yaitu kromosom Y. Ia pun memprediksi jumlah gen pada kromosom seks pria dan wanita. Perempuan yang membawa satu kromosom X berisi seribu lebih gen sehat. Apalagi, wanita memiliki dua kromosom X itu.

Kromosom Y bermitra dengan kromosom wanita. Tetapi selama ratusan juta tahun jumlah gen menyusut, meninggalkan kurang dari 100 gen pada manusia moderen. Ini termasuk gen SRY yaitu male master switch yang menentukan apakah embrio berjenis laki-laki atau perempuan.

Wanita memiliki dua kromosom X sementara laki-laki hanya memiliki satu. Ini adalah kunci yang memungkinkan X memperbaiki saat kehadirannya berpasangan. "Kromosom X pada laki-laki adalah sendirian. Tetapi pada wanita, mereka berpasangan sehingga dapat bertukar dan memperbaiki diri," kata Graves dari Universitas Canberra.

Bahkan dalam kuliah umum di Australian Academy of Science, Profesor Graves menggambarkan gen yang tersisa pada kromosom Y sebagai bagian dari sampah. "Ini adalah contoh indah yang saya sebut sebagai desain bodoh,” kata dia. “Ini kecelakaan evolusi."

Namun, ada beberapa kabar baik. Profesor Graves memperkirakan proses itu akan memakan waktu lima juta tahun bagi kromosom Y dan orang-orang yang memproduksinya menghilang bersama-sama. Maka tak perlu panik.

Profesor Robin Lovell-Badge, ahli kromosom seks dari National Institute for Medical Research di London mengatakan kromosom Y tidak kehilangan setiap gen setidaknya 25 juta tahun mendatang. Sementara Profesor Chris Mason dari University College London mengatakan jika kromosom Y ambruk dalam kurun waktu itu, obat-obatan akan memiliki banyak waktu untuk mengejar ketertinggalan.

Profesor Graves tampaknya memiliki solusi sendiri. Ketika kromosom Y jatuh berkeping-keping, kromosom lain bisa mengambil peran Y yang hilang. Ini mengarah pada penciptaan spesies manusia.

Sudah ada preseden untuk hal ini di alam dalam bentuk tikus berduri di Jepang yang telah bertahan kehilangan kromosom Y-nya. Bahkan proses tersebut mungkin sudah berlangsung dalam beberapa kelompok manusia yang terisolasi.

DAILY MAIL | ISMI WAHID

Berita Tekno
Ramuan Pigmen Biru Suku Maya Ditemukan

Telkom Target Pasang Satu Juta WiFi

Perubahan Iklim, Lautan Es Antartika Meluap

Ancaman Lingkungan dari PLTU Batubara Batang



Topik terhangat:
Badai Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman |Harta Djoko Susilo | Nasib Anas






Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya