Mengapa Sakura Telat Mekar Tahun Ini

Reporter

Selasa, 9 April 2013 19:57 WIB

Bunga sakura yang sedang mekar terlihat di Tokyo, Jepang, Jumat (22/3). Warga Jepang menikmati masa-masa mekarnya bunga sakura di seluruh negeri mereka. REUTERS/Toru Hanai


TEMPO.CO, Philadelphia - Datangnya musim semi biasanya ditandai dengan bermekarannya bunga cherry blossom atau sakura. Namun tahun ini, sakura di Philadelphia, Amerika Serikat, yang biasanya mekar pada pertengahan Maret, belum mekar hingga awal April.

Festival sakura di New York dan Washington juga mengalami penundaan karena musim semi yang dingin dan basah. Namun di belahan bumi lain, bunga sakura di Tokyo, Jepang justru mekar lebih cepat daripada biasanya.

"Kapan sakura dan tumbuhan bunga musim semi lain mekar sangat bervariasi dan amat ditentukan oleh temperatur yang cukup hangat,” kata Paul Meyer, direktur eksekutif Morris Arboretum di University of Pennsylvania, Senin, 8 April 2013.

Itulah yang menyebabkan beberapa pohon sakura di satu kota bisa mekar pada waktu berbeda. Sakura di perkotaan, yang dipenuhi aspal dan beton, cenderung mekar lebih dulu daripada pohon di pinggiran kota karena efek “pulau panas” yang membuat suhu perkotaan lebih panas daripada daerah pinggiran.

Tanaman di sebelah selatan sebuah gedung juga cenderung mekar lebih cepat daripada di sisi utara, karena sisi selatan menerima lebih banyak cahaya matahari.

“Dengan variabilitas yang tinggi itu, menjadwalkan festival cherry blossom selalu menjadi sebuah tantangan," kata Meyer.

Bunga, seperti semua proses biologis lain, didorong oleh kimia. Setiap kenaikan suhu 10 derajat Celsius, jumlah reaksi kimia yang berlangsung dalam sebuah tumbuhan berlipat ganda karena partikel lebih sering berinteraksi. Peningkatan reaksi kimia inilah yang membuat bunga mekar.

“Selama musim dingin, kuntum sakura yang masih menutup dapat mentolerir temperatur di bawah titik beku,” kata Meyer. “Tetapi ketika suhu menghangat, mereka akan bangun dari dormansinya dan mulai mengembang.”

Suhu yang dingin menjadi tanda bagi kuntum bunga untuk tetap menutup lebih lama, karena reaksi yang akan membuat mereka mekar belum berlangsung.

Kendati menunda mekarnya sakura, musim semi yang dingin kali ini juga membawa efek samping yang positif, yaitu bunga yang mekar lebih lama. Jika terpapar temperatur tinggi, sekitar 15-21 derajat Celsius, bunga akan mekar dengan cepat kemudian gugur dalam empat hingga lima hari. Namun temperatur dingin akan menyebabkan bunga memperlambat proses mekar sehingga bertahan antara tujuh sampai 10 hari.

LIVESCIENCE | TJANDRA

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya