Penyerang Internet Kakap dari Finlandia

Reporter

Sabtu, 13 April 2013 05:33 WIB

thehackernews.com

TEMPO.CO, Jakarta--Julius—bukan nama asli—memiliki hobi meretas untuk kesenangan ataupun uang. Warga negara Finlandia ini merasa bangga bisa mengakali berulang kali petugas penegak hukum yang memantau Internet.

Dengan beberapa klik, pegawai di sebuah perusahaan besar di bagian informasi teknologi ini bisa melumpuhkan komputer, server, atau situs yang menjadi sasarannya dengan serangan distributed denial of service (DDoS).

Kepada Gizmodo, Julius mengaku pernah meretas situs besar, seperti Imageshack, situs koleksi foto, dan Symantec, perusahaan besar di bidang keamanan Internet. Tapi tentu hal itu tak dilakukannya setiap hari.

Julius lebih banyak menghabiskan waktunya menjelajahi Internet untuk mencari target dan mendaftar celah kelemahan yang bisa dieksploitasi. Jika sasaran telah ditemukan, pasukan "zombi"-nya, yakni komputer yang telah terinfeksi botnet (robot network), beraksi.

Untuk urusan merekrut pasukan zombi ini, Julius menghindari jaringan komputer di kawasan Asia. “Komputer di kawasan ini akses Internetnya lambat. Kurang cocok dijadikan alat untuk menyerang,” katanya.

Zombi favoritnya adalah komputer yang termasuk dalam jaringan di sebuah perusahaan. Komputer semacam ini memiliki akses Internet besar tapi tingkat keamanannya standar.

Botnet rancangan Julius bekerja tanpa henti. Peranti lunak yang memiliki masalah, lubang pada sistem operasi, dan situs tanpa password yang kuat bakal menjadi pintu masuk bagi botnet. Sedikit saja admin dari sebuah jaringan komputer lengah, jaringan komputer itu bisa jatuh ke tangannya dan menjadi zombi yang siap diperintah.

Cara memerintah zombi ini mudah. Julius tinggal menuliskan alamat Internet protocol yang terdapat pada setiap komputer atau printer dari targetnya, maka sekitar 400 ribu zombi pasukannya langsung menyerbu sasaran itu.

Setiap komputer zombi ini bakal mengetuk-ngetuk pintu server secara biasa guna meminta akses untuk membaca artikel atau menonton sebuah video. Namun, karena jumlahnya membludak, trafik ke server itu menjadi macet dan ini berakibat pada lumpuhnya server tersebut. "Butuh waktu sekitar 15 menit dari awal hingga komputernya crash."

Baru-baru ini, Julius berhasil menguasai sekitar 40 ribu komputer sebagai zombi. Lewat sebuah forum Internet privat, dia menjualnya kepada seorang pembeli anonim seharga US$ 4.000 (sekitar Rp 48 juta).

Dan, untuk melumpuhkan SpamHaus, yang dilindungi perusahaan sekuriti CloudFlare dari serbuan botnet semacam ini, Julius punya saran. "Kirim saja lebih banyak botnet."

BUDI

Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas


Baca juga:

Begini Cara Wildan Meretas Situs Presiden SBY

Inilah Ponsel Tertipis di Dunia

Fosil Embrio Dinosaurus Ditemukan

Kebun Raya Cibodas Raih ISO 9001:2008

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

19 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

20 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

20 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

24 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

26 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

27 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

28 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

28 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

31 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

32 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya