Bom Boston, Fitur Facebook Ini Bantu Cari Kabar  

Reporter

Selasa, 16 April 2013 15:05 WIB

Chris Darmody (kanan) memegangi istrinya, Sue di Boston, Amerika Serikat, Senin (15/4). Chris mengatakan ia sedang menanti Sue ketika sebuah ledakan bom terjadi di dekat garis finis dalam acara Boston Marathon. AP/Michael Dwyer

TEMPO.CO, Jakarta - Tragedi bom dalam acara lomba lari maraton Boston alias Boston Marathon 2013 di Amerika Serikat menggemparkan banyak pihak. Insiden ini menewaskan tiga orang dan melukai 132 orang lainnya. Delapan orang masih dinyatakan kritis di rumah sakit dan 14 orang lainnya dalam kondisi luka serius. (Baca: Bom Boston, Dua Pelari Indonesia Selamat)

Peristiwa ini membuat banyak orang mencari tahu kabar teman, kolega, dan keluarganya yang sedang di Boston. Apakah mereka baik-baik saja atau tidak. Kebanyakan orang mengecek melalui Facebook mengenai keadaan teman atau kerabat mereka. Mereka ingin tahu apakah kawan dan kerabat mereka terluka. Atau bahkan ingin tahu siapa yang dapat menjadi sukarelawan.

Ada fitur Facebook yang dapat membantu pengguna Facebook untuk mengecek keadaan teman atau kerabat di Boston. Fitur baru ini bernama Graph Search, atau bisa dilihat di Facebook.com/graphsearch.

Nah, pemilik akun Facebook bisa mencari kabar tentang Boston melalui fitur ini dengan cara mencantumkan "Friends in Boston". Bisa juga dengan melihat Boston Page. Fitur ini akan langsung membawa pengguna Facebook mengetahui teman yang tinggal di sana dan mengetahui keadaan mereka. Cara ini menjadi alternatif selain menelepon dan mengirim SMS yang dapat memakan tarif yang tidak sedikit. Cara ini juga menjadi alternatif ketimbang mengunjungi, melongok-longok wall Facebook teman atau kerabat.

Fitur Graph Search ini dianggap cukup membantu pengguna Facebook, terutama yang berada di Boston. Sebab, saluran telepon yang berada dekat dengan lokasi ledakan bom kemungkinan tidak berfungsi dengan baik. Selengkapnya seputar gadget dan Internet klik di sini.

TECHCRUNCH | APRILIANI GITA FITRIA

Topik Terhangat:

Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas


Berita Lainnya:

25 Password Terburuk di Dunia
Koin Pertama Sejarah Islam Dilelang Rp 7 Miliar
Baidu Bangun Laboratorium di Silicon Valley
Bom Boston Sebenarnya Ada 7, Meledak 2
Lion Air Jatuh di Bali Bukan Karena Windshear
Bom Boston, Dua Pelari Indonesia Selamat

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya