TEMPO.CO, Carolina - Orang-orang yang mengidap kanker kulit kemungkinan berisiko terkena kanker lagi dalam hidup mereka. Studi yang baru-baru ini dilakukan terungkap bahwa wanita dengan kanker kulit non-melanoma berisiko 26 persen lebih mungkin terkena bentuk lain dari kanker, dibandingkan wanita yang tak terkena kanker kulit. Sedangkan pada pria, risiko ini meningkat sebesar 15 persen.
Penelitian ini melibatkan lebih dari 150 ribu orang selama 20 tahun. "Temuan ini menambah banyak bukti tentang hubungan antara kanker kulit dan perkembangan selanjutnya dari kanker lain," ujar Anthony Alberg, profesor epidemiologi di Medical University of South Carolina.
Kanker kulit non-melanoma sangat umum. Sebuah studi pada 2006 menunjukkan, ada 2,1 juta kasus kanker kulit non-melanoma di Amerika Serikat. "Hubungan ini juga dapat membantu peneliti lebih memahami biologi kanker," kata Alberg. Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal PLoS Medicine pada 23 April lalu.
Penelitian yang dipimpin oleh Jiali Han, profesor dermatologi di Harvard Medical School, meneliti kanker dalam dua penelitian besar, yaitu studi kesehatan profesional yang dimulai pada tahun 1986 dan Nurses' Health Study pada 1984.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang dengan kanker kulit non-melanoma mengalami peningkatan risiko terkena kanker kulit melanoma yang mematikan. Sedangkan kaum perempuan dengan kanker kulit non-melanoma mengalami peningkatan risiko kanker paru-paru dan kanker payudara. Para peneliti sudah memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil, seperti usia orang, aktivitas merokok, dan penggunaan terapi hormon pengganti.
Hubungan kanker kulit non-melanoma yang kemudian berisiko menjadi kanker kulit melanoma disebabkan paparan sinar matahari. Tetapi alasan peningkatan risiko pada kanker jenis lainnya belum bisa dijelaskan oleh para peneliti. "Beberapa peneliti menduga bahwa mesin seluler yang terlibat dalam perbaikan DNA mungkin tidak bekerja dengan baik, sehingga mereka mengalami peningkatan risiko terkena semua jenis kanker," kata Alberg.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Berita Lain:
Facebook Home Sudah Diunduh 500 Ribu Kali
Lampu Ujang Perpanjang Umur Dunia
HTC One, Ponsel Cerdas yang Pintar
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya