Kanker Kulit Memicu Risiko Mengidap Kanker Lain

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Kamis, 25 April 2013 09:22 WIB

Ilustrasi Kanker Kulit. wikimedia.org

TEMPO.CO, Carolina - Orang-orang yang mengidap kanker kulit kemungkinan berisiko terkena kanker lagi dalam hidup mereka. Studi yang baru-baru ini dilakukan terungkap bahwa wanita dengan kanker kulit non-melanoma berisiko 26 persen lebih mungkin terkena bentuk lain dari kanker, dibandingkan wanita yang tak terkena kanker kulit. Sedangkan pada pria, risiko ini meningkat sebesar 15 persen.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 150 ribu orang selama 20 tahun. "Temuan ini menambah banyak bukti tentang hubungan antara kanker kulit dan perkembangan selanjutnya dari kanker lain," ujar Anthony Alberg, profesor epidemiologi di Medical University of South Carolina.

Kanker kulit non-melanoma sangat umum. Sebuah studi pada 2006 menunjukkan, ada 2,1 juta kasus kanker kulit non-melanoma di Amerika Serikat. "Hubungan ini juga dapat membantu peneliti lebih memahami biologi kanker," kata Alberg. Hasil studi ini diterbitkan dalam jurnal PLoS Medicine pada 23 April lalu.

Penelitian yang dipimpin oleh Jiali Han, profesor dermatologi di Harvard Medical School, meneliti kanker dalam dua penelitian besar, yaitu studi kesehatan profesional yang dimulai pada tahun 1986 dan Nurses' Health Study pada 1984.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang dengan kanker kulit non-melanoma mengalami peningkatan risiko terkena kanker kulit melanoma yang mematikan. Sedangkan kaum perempuan dengan kanker kulit non-melanoma mengalami peningkatan risiko kanker paru-paru dan kanker payudara. Para peneliti sudah memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil, seperti usia orang, aktivitas merokok, dan penggunaan terapi hormon pengganti.

Hubungan kanker kulit non-melanoma yang kemudian berisiko menjadi kanker kulit melanoma disebabkan paparan sinar matahari. Tetapi alasan peningkatan risiko pada kanker jenis lainnya belum bisa dijelaskan oleh para peneliti. "Beberapa peneliti menduga bahwa mesin seluler yang terlibat dalam perbaikan DNA mungkin tidak bekerja dengan baik, sehingga mereka mengalami peningkatan risiko terkena semua jenis kanker," kata Alberg.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Berita Lain:
Facebook Home Sudah Diunduh 500 Ribu Kali
Lampu Ujang Perpanjang Umur Dunia
HTC One, Ponsel Cerdas yang Pintar

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya