TEMPO.CO, Jakarta-- Dua jenis ikan karang telah terbukti menggunakan gerakan tertentu sebagai bahasa isyarat untuk membantu sesamanya saat melakukan perburuan. Ini adalah pertama kalinya gerakan tersebut terdeteksi terjadi pada hewan selain primata dan burung gagak.
Kedua jenis ikan yaitu kerapu (Epinephelinae sp.) dan sunu (Plectropomus leopardus) dikenal sebagai pemburu yang kooperatif dengan spesies yang lainnya. Kerapu biasanya berpasangan dengan moray raksasa dan ikan Napoleon. Sedangkan ikan Sunu bermitra dengan gurita untuk merobek mangsa.
Studi ini telah diterbitkan pekan lalu dalam jurnal Nature Communications. Dalam jurnal tersebut dibeberkan bahwa ikan ternyata bisa mengarahkan kepala mereka untuk membantu teman-teman berburu mencari mangsa.
Setelah mengamati ikan di alam liar selama berjam-jam, para peneliti menemukan bahwa ketika mangsa lolos, Kerapu sesekali berpindah tempat dimana mangsa itu bersembunyi. Kerapu kemudian akan memutar tubuhnya sehingga kepalanya menghadap ke bawah. Ia akan mengguncangkan kepalanya berulang kali ke arah makanan potensial tersebut. Ini adalah sinyal bagi kawan berburu lainnya. Para peneliti menyebut sinyal ini sebagai headstand. Ikan Sunu juga membuat tanda yang sama.
Mitra Kerapu yaitu moray raksasa dan ikan Napoleon yang hidup di Laut Merah melengkapi taktik perburuan mangsa tersebut. Kerapu memiliki karakter perenang yang gesit, sedangkan belut moray bisa merangkak ke dalam lubang kecil. Sedangkan ikan Napoleon memiliki rahang yang cukup kuat untuk menghancurkan karang sehingga mangsa yang bersembunyi itu mudah ditemukan.
Sementara ikan Sunu berkolaborasi dengan gurita. Para peneliti mencermati pasangan berburu ini di Australia Great Barrier Reef.
Dalam studi tersebut, peneliti mencatat bahwa Kerapu melakukan sinyal headstand sebanyak 34 kali. Setelah itu salah satu mitra predator menangkap mangsa yang tersembunyi itu pada lima kali kesempatan.
Hasil studi menunjukkan bahwa kedua jenis ikan tersebut mungkin lebih pintar dari yang diperkirakan sebelumnya. Temuan ini juga dapat menunjukkan bahwa jenis bahasa isyarat tak memerlukan otak yang besar melainkan muncul dari kebutuhan ketika membantu hewan lain bertahan dalam lingkungannya. Simak info iptek lainnya di sini.
LIVE SCIENCE | ISMI WAHID
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Edsus Sosialita Jakarta
Sony Luncurkan Keker Digital Baru
Microsoft Akan Ganti Logo Bing, Skype, dan Xbox
Samsung Rilis Galaxy Tab 3
Lampu Mobil `Pengusir` Hujan
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya