TEMPO.CO, Los Angeles - Meninggalkan rumah di pagi hari mungkin tampak sederhana. Namun, di balik keputusan kemana kita akan pergi, setiap sel otak bekerja keras untuk membuat peta dunia luar yang memungkinkan kita menentukan arah dan mengingat lokasi.
Sel individual otak akan terpantik setiap kita melangkahkan kaki keluar dari pintu rumah. Saat menuju kendaraan melewati taman dengan aroma mawar, neuron lain akan menyala. Begitu seterusnya sampai ke tempat tujuan.
Pada akhirnya, otak kita membangun semacam grafik geografis berisi titik-titik koordinat yang jauh lebih detail dan akurat ketimbang apapun yang ditemukan dalam Google Maps.
"Kemampuan sel otak membuat peta ruang telah mempesona para ilmuwan sejak beberapa dekade," kata tim peneliti University of California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat, Senin, 6 Mei 2013.
Para ilmuwan telah mengetahui bahwa beberapa jenis rangsangan mempengaruhi munculnya sel "peta" pada otak, termasuk isyarat visual dalam lingkungan fisik, misalnya, melewati semak dan menyeberang jalan. Rangsangan juga memicu kinerja sel otak yang akan menuntun seberapa cepat tubuh bergerak dan mendeteksi hal lain, seperti bau, selama perjalanan.
"Namun kelompok neuron mana yang menggabungkan berbagai rangsangan untuk membuat peta yang tepat, masih misterius," imbuh tim peneliti, seperti dikutip Sciencedaily.
Untuk memecahkan teka-teki ini, tim peneliti yang berisi para ahli neurologi menciptakan semacam lingkungan maya yang memungkinkan mereka untuk memanipulasi berbagai isyarat rangsangan sambil mengukur aktivitas pembuatan peta neuron pada otak tikus.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa ketika isyarat tertentu dihapus, sel otak yang biasanya meletup aktif setiap kali tikus melewati titik atau area tertentu di dunia nyata, ternyata tetap mencatat perubahan posisi setiap kali tikus bergerak. Selain itu, banyak sel pemetaan lainnya tidak aktif sama sekali, menunjukkan bahwa isyarat sensoris yang berbeda sangat mempengaruhi sel tersebut.
Tim peneliti menemukan bahwa di dunia maya, aktif tidaknya sel otak yang biasanya mempercepat atau memperlambat gerak tikus tergantung pada lokasi binatang itu bergerak. "Otak tikus mempertahankan pola ritme tunggal yang mantap," ucap mereka.
Temuan ini, yang memberikan petunjuk lebih lanjut tentang bagaimana otak belajar dan merekam kenangan, dilaporkan dalam jurnal Science edisi 2 Mei 2013.
SCIENCEDAILY | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terkait
Cara Otak Manusia Memutar Kenangan: Mengaitkan dengan Hal Unik
16 Januari 2019
Tim ilmuwan dari University of Birmingham dan Cardiff University telah mengungkap bagaimana otak manusia merekontruksi atau menyusun kenangan.
Baca SelengkapnyaBagaimana Cara Menghilangkan Rasa Takut? Simak Riset Berikut
21 November 2018
Dua peneliti syaraf dari Universitas California Riverside, dalam sebuah riset mencoba menjawab bagaimana cara menghilangkan rasa takut.
Baca SelengkapnyaOtak Manusia akan Jadi Target Serangan Hacker, Ini Pintu Masuknya
8 November 2018
Riset terbaru hasil kolaborasi dari Kaspersky Lab dan University of Oxford mengungkap otak manusia akan menjadi target serangan hacker.
Baca SelengkapnyaBakteri di Usus Pengaruhi Suasana Hati Anda, Simak Kata Ahli
27 Desember 2017
Usus disebut sebagai otak kedua. Kalau kondisi usus baik, maka saraf di usus akan mengirimkan sinyal-sinyal positif ke otak
Baca Selengkapnya10 Tips Tambah Daya Ingat, Makan Permen Karet dan Tonton Komedi
15 Desember 2017
Ada 10 hal yang bisa menambah daya ingat seseorang. Dua di antaranya adalah makan permen karet dan menonton komedi.
Baca SelengkapnyaDijamin, Anda Belum Tahu Rahasia Otak Ini
12 Desember 2017
Otak manusia memiliki banyak aktivitas, termasuk yang Anda belum tahu ini.
Baca SelengkapnyaIni Dia Jaringan Otak yang Membuat Si Kecil Bisa Berjalan
9 Desember 2017
Peneliti mengidentifikasi jaringan otak yang terlibat dalam pembelajaran berjalan pada bayi, sebuah temuan yang bisa membantu memprediksi autisme.
Baca SelengkapnyaPikiran Buruk Cermin Kesehatan Manusia, Cek Penelitiannya
9 November 2017
Pikiran tentang hal-hal buruk ternyata bisa mencerminkan kesehatan manusia. Misalnya tak bisa berhenti memikirkan pengalamam buruk. Kenapa?
Baca SelengkapnyaPenciuman Masih Peka? Artinya Otak Sehat, Begini Penelitiannya
24 Oktober 2017
Hidung, sebagai Indra penciuman ternyata memiliki kaitan yang kuat dengan otak secara keseluruhan. Simak penelitiannya.
Baca SelengkapnyaMengapa Kita Menua? Rahasianya Ada di Otak, Cek 3 Fakta Lainnya
11 Oktober 2017
Pernah mempertanyakan mengapa manusia tertawa, merasakan kantuk, ataupun bisa mengalami 'jetlag'?, ternyata semua itu karena kinerja otak manusia.
Baca Selengkapnya