Gerhana matahari annular tercermin di sepotong karton putih di Monumen Nasional Petroglyph dekat Albuquerque, NM, pada Minggu, Mei 20, 2012. (AP Photo/Susan Montoya Bryan)
TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta - Gerhana matahari sebagian akan terjadi Jumat 10 Mei 2013 pagi. Fenomena gerhana matahari sebagian ini dapat disaksikan dalam durasi waktu yang berbeda-beda di tiap wilayah Indonesia. "Indonesia Timur akan mengalami lebih lama, 06.37- 09.22 WIT" kata Thomas Djamaluddin, Peneliti Astronomi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, saat dihubungi Tempo, Kamis 9 Mei 2013.
Fenomena gerhana matahari sesebagian (GMS) ini dapat dapat disaksikan oleh penduduk yang wilayahnya dilintasi. Melihat gerhana matahari ini sama halnya dengan melihat matahari, tergolong aman ketika cahaya belum terlalu kuat. Sedangkan semakin siang, sinar matahari akan semakin kuat dan menyilaukan, saat itulah diperlukan alat bantu untuk melihatnya.
Dalam melihat gerhana matahari, masyarakat dapat menggunakan kacamata hitam sebagai alat bantu. Tentu saja ini dilakukan dalam durasi waktu yang tidak boleh terlalu lama. Dikarenakan kacamata hitam tidak bisa memfilter cahaya matahari. Kacamata hitam hanya berfungsi untuk mengurangi kesilauan.
Oleh karena itu, melihat gerhana matahari dengan kacamata hitam hanya boleh dilakukan dalam waktu kurang dari satu menit. "Hanya dilakukan untuk melihat posisi matahari dan bulan," kata Djamaluddin.
Untuk melihat gerhana matahari di durasi waktu yang lebih lama, diperlukan alat bantu yang lebih aman. Alat bantu tersebut adalah filter matahari. Namun alat seperti ini memang tidak banyak diketahui ataupun dimiliki oleh masyarakat awam.
