TEMPO.CO, Jakarta--Sekelompok paus ternyata bisa "mengadopsi" seekor lumba–lumba hidung botol. Tapi, mamalia laut bukanlah satu-satunya binatang yang membentuk aliansi aneh.
Para ahli mengemukakan adopsi umum terjadi di kalangan hewan domestik. Misalnya anjing yang merawat bayi tupai, dan anjing yang mengawasi bayi burung hantu, dan lainnya.
Tapi apa yang memotivasi binatang ini melakukan adopsi dengan binatang lainnya yang berbeda jenis?
Binatang akan mengadopsi salah satu spesies sendiri, yang merupakan insting alami mereka. "Naluri binatang mengurus spesies muda untuk membantu mereka bertahan hidup," kata Jenny Holland, penulis buku Unlikely Friendships yang juga kontributor National geographic.
Holland menambahkan bahwa banyak hewan lainnya khususnya mamalia, mampu memiliki sifat empati, "Mamalia memiliki struktur otak yang sama, sistem yang sama, yang berkaitan dengan emosi yang kita miliki," katanya.
Holland mengatakan kisah-kisah ini memberi kita perspektif lain pada hewan. Terkadang kita harus membuka mata dan hati untuk belajar tentang hidup dari binatang. Serigala hanya akan menyerang domba yang sendirian, Singa hanya akan makan ketika dia lapar, dan lebah hanya akan menyerang jika diganggu.
Saling menguntungkan juga merupakan salah satu indikator dari proses adopsi, jelas Jill Goldman, seorang behavioris hewan yang berbasis di California selatan. "Agar hubungan dapat dipertahankan, saya yakin kedua belah pihak akan mendapatkan keuntungan dalam beberapa hal," kata Goldman, yang telah mempelajari perilaku serigala.
NATIONALGEOGRAPHIC.COM | ANINDYA LEGIA PUTRI
Topik Terhangat
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
Kekaisaran Romawi Hancur karena Wabah Pes?
5 Pelajar Indonesia Raih Medali Emas
Lapisan Es Kutub Utara Bakal Lenyap
Kafe di AS Larang Pelanggan Gunakan Google Glass
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya