Peneliti Remaja Indonesia Borong 3 Medali Emas

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 19 Mei 2013 10:52 WIB

Mahasiswa Universitas Atmajaya Jakarta. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta-Tim Indonesia memborong penghargaan di ajang Asia Pacific Conference of Young Scientists 2013 di Palembang, Seumatera Selatan, 13-20 Mei 2013. Pada konferensi penelitian ilmiah untuk para siswa sekolah tingkat menengah se-Asia Pasifik itu para peneliti remaja dari berbagai daerah meraih 3 emas, 2 perak, 3 perunggu, 1 penghargaan khusus, dan 2 poster ilmiah terbaik.

"Penghargaan itu dari 12 karya ilmiah yang disertakan tim Indonesia," kata Direktur Eksekutif Surya Institute Sri Setiowati Seiful dari Palembang via telepon, 18 Mei 2013 kemarin.

Perinciannya, medali emas diraih Dionisius Hardjo Lukito dalam kategori Fisika, Natasha Kristie pada kategori Life Sciences, dan Putrie Rizki kategori Environmental Science. Medali perak diraih Harman Dewantoro pada kategori Matematika dan Dominicus Untariady pada Life Sciences. Medali perunggu diraih Indonesi Junior dan Randy Rentanaka kategori Environmental Science dan Desi Riana kategori Life Sciences.

Adapun penghargaan khusus untuk Best Effort diraih Firza Pratama pada lomba Computer Science. Sedangkan Best Poster diraih Edo Setiawan dan Dionisius Hardjo Lukito. "Dari semua pemenang, empat di antaranya siswa-siswa dari Palembang," kata Sri. "Sukses untuk para peneliti belia kita, ilmuwan masa depan Indonesia."

Asia Pacific Conference of Young Scientists 2013 digelar atas kerja sama Surya Institute bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Penyelenggaraan kedua ini diikuti sembilan negara yakni dari Australia, Brunei Darussalam, Cina, Cina Taipei, Guam, Malaysia, Singapora, Thailand, dan tuan rumah Indonesia.

Sri menambahkan, capaian lain dari penyelenggaraan di Palembang itu adalah terbentuknya asosiasi guru-guru pembimbing riset. Asosiasi ini menjadi penting sebagai wadah para guru berbagi pemahaman soal riset di kalangan remaja. "Awalnya 15 guru ini yang akan memperluas jaringan ke seluruh Indonesia," ujarnya.

Pada ajang yang sama di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, September tahun lalu, tim Indonesia meraih dua emas, tiga perak, serta empat perunggu. Selain itu tim juga meraih prestasi terbaik di Ilmu Lingkungan dan special award dari Ilmu Lingkungan.

Gubernur Sulawesi Selatan Alex Noerdin mengharapkan ajang tersebut mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia khususnya Sumatera Selatan. "Ajang ini merangsang perkembangan para peneliti remaja," katanya.

HARUN MAHBUB

Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh


TEKNO Terpopuler
Transfer Uang Mudah dan Cepat via Gmail

Pemanasan Global Picu Migrasi Hewan Laut

Merkuri Ancam Populasi Rubah Arktik

Detektor Getaran untuk Mencari Korban di Freeport


Berita terkait

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

28 hari lalu

BRIN Temukan Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

BRIN sebut tiga alasan mengapa daur ulang baterai litium sangat penting. Satu di antaranya alasan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

26 September 2023

Dua Artikel Ilmiah Karya Dosen UGM Paling Banyak Disitasi, Apa Saja?

Universitas Gadjah Mada atau UGM masuk dalam jajaran top 50 dunia pada THE Impact Rankings 2023.

Baca Selengkapnya

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

20 Juli 2023

Rektor Stanford University Mundur karena Penelitian Ilmiahnya Dinilai Kurang

Pemimpin Stanford University, salah satu kampus yang paling bergengsi di AS, mundur setelah ditemukan kekurangan dalam penelitiannya tentang saraf.

Baca Selengkapnya

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

14 Juli 2023

2 Syarat dari BRIN Agar Penemuan Bisa Disebut Sebagai Inovasi

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan dua syarat agar sebuah penemuan dapat disebut sebagai inovasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

14 April 2023

Bagaimana Artikel Ilmiah Bisa Lolos di Jurnal Bereputasi? Ini Kata Dosen Unpad

Tiga peneliti Unpad membagikan pengalamannya terkait pengalaman publikasi artikel ilmiah pada jurnal internasional bereputasi tinggi.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

6 April 2023

Pakar ITB Teliti Kepunahan Reptil dengan Tim Ilmuwan Dunia

Ilmuwan ITB Djoko T. Iskandar meneliti kepunahan reptil dan kaitannya dengan usaha konservasi tetrapoda.

Baca Selengkapnya

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

26 Maret 2023

Rancang Alat Deteksi Jenis Malaria, Mahasiswa ITB Raih Juara Pertama Festival Ilmiah

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) merancang alat deteksi lima jenis malaria.

Baca Selengkapnya

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

22 Maret 2023

Pakar ITB Teliti Keruntuhan Anak Krakatau 2018 untuk Pemodelan Tsunami Akurat

Dosen teknik geologi ITB meneliti keruntuhan tubuh Gunung Anak Krakatau sebagai tolok ukur pemodelan tsunami akurat.

Baca Selengkapnya

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

17 Januari 2023

Psikolog UI Teliti Penyebab Bungkamnya Mahasiswa Saksi Kecurangan Akademik

Psikolog UI Anna Armeini Rangkuti mengidentifikasi ada empat motif utama silence mahasiswa terhadap kesaksian adanya kecurangan akdemik.

Baca Selengkapnya

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

13 September 2022

Tips Menulis Esai Ilmiah dengan Baik, Mahasiswa Perlu Tahu

Simak tips menulis esai ilmiah yang baik dari Universitas Airlangga.

Baca Selengkapnya