Twitter Amplify, Menghadirkan Iklan di Lini Masa

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Sabtu, 25 Mei 2013 04:05 WIB

Twitter dan TweetDeck.

TEMPO.CO , Manhattan:Mengakses media sosial Twitter sambil nonton televisi sudah menjadi suatu kebiasaan para tweets. Biasanya pengguna twitter sibuk mengomentari tayangan yang ada di depan mata, mulai dari olahraga hingga acara tengah malam. Mengetahui fenomena ini, para eksekutif Twitter membahas rencana untuk memanfaatkan akvitas tweets tersebut dengan membiarkan pengiklan untuk mengirimkan iklannya ke orang-orang yang tengah menonton acara tertentu.

“Ketika orang-orang menyalakan TV, mereka juga menyalakan Twitternya,” kata Matt Derella, direktur merek dan biro strategi, yang mempresentasikan produk baru Twitter di Manhattan.

Konsep baru untuk memperoleh keuntungan dari iklan itu dijelaskan oleh Twitter dalam satu postingan di blognya, Kamis, 23 Mei 2013. Misalkan tweets sedang menonton drama kemudian men-tweet bagian-bagian dalam drama tersebut di Twitter. Pada saat jeda komersial , iklan merek makanan atau minuman tertentu muncul di televisi.

Perangkat Twitter yang dinamai Twitter Amplify itu akan langsung memberikan tanda ke pengiklan makanan atau minuman tersebut agar menindaklanjuti pengguna Twitter yang tengah menonton drama itu.

Pengiklan tersebut akan menghubungi tweets dengan cara seperti ini: @nama Tweets yang lagi nonton drama, Dramanya seru ga? Akan lebih seru lagi kalau kamu nonton sambil makan #iklan makanan Ikuti tautan ini untuk melihat menu dan daftar harga …”

Twitter Amplify ini mirip dengan aplikasi kerja sama Twitter dengan ESPN dan Ford tahun lalu yang menautkan video tayangan ulang pertandingan sepak bola pada postingan yang disebarkab via Twitter. ESPN dan Ford mempromosikan postingan ke orang-orang yang telah diidentifikasi sebelumnya sebagai penggemar olahraga berdasarkan akun yang mereka ikuti dan dan subjek postingan mereka di Twitter.

Twitter mengumumkan bahwa Twitter Amplify akan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan media diantaranya Time Inc, Bloomberg, Discovery, Vevo, Vice Media, Conde Nast Entertainment dan Warner Music Group, untuk menjual konten periklanan yang kemungkinan akan tampil dalam bentuk video digital atau klip dari acara yang ditayangkan. Konten iklan tersebut kemudian disebarkan melalui Twitter.

Jim Nail, seorang analis di Forrester Research mengatakan bahwa Twitter harus berhati-hati terkait jumlah iklan yang diperbolehkan pada platform. “Dengan memunculkan terlalu banyak iklan ke dalam feed pengguna Twitter selama menonton televisi berisiko membuat mereka pergi dan tidak mau lagi nonton acara tersebut, " kata Nail. Akan tetapi, perwakilan Twitter mengatakan perusahaan telah memiliki batasan jumlah iklan yang dilihat oleh tweets dalam satu hari, seperti ditulis di LA Times.

NYTIMES | HOSPITA YS
Terhangat:
Kisruh Kartu Jakarta Sehat
| Menkeu Baru | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah


Terpopuler:
PKS: VW Caravelle Milik Luthfi, bukan DPP

Twitter Dipo Soal Franz Magnis Dinilai Tak Pantas

Orangtua Darin Kenalkan Luthfi Hasan Sebagai Suami

KPK Sita Lagi Mobil Luthfi di PKS, Johan: Lancar

Berita terkait

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

51 hari lalu

Kronologi Perempuan Hampir Diculik Sopir Grab, Sempat Alami Kekerasan, Diancam dan Diperas

Ramai di media sosial unggahan cerita korban yang diduga mengalami tindakan kekerasan oleh sopir GrabCar. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Heboh Threads, 5 Hal Ancaman Hukum Twitter kepada Meta

9 Juli 2023

Heboh Threads, 5 Hal Ancaman Hukum Twitter kepada Meta

Twitter sebagai pemain lama dalam perpesanan mengancam akan menuntut Meta, terkait perilisan aplikasi Threads.

Baca Selengkapnya

Twitter Akan Luncurkan Koin Mirip Gift TikTok, Seperti Apa?

21 Januari 2023

Twitter Akan Luncurkan Koin Mirip Gift TikTok, Seperti Apa?

Twitter bakal luncurkan koin dengan berbagai awards seperti Gold, Rose, Crown, Gem, Hilarious, Helpful, Super Like, hingga Bravo.

Baca Selengkapnya

Pemilik Akun Twitter Kini Bisa Lihat Jumlah Penayangan Tweet Seperti di YouTube, Caranya?

23 Desember 2022

Pemilik Akun Twitter Kini Bisa Lihat Jumlah Penayangan Tweet Seperti di YouTube, Caranya?

Fitur baru Twitter soal jumlah penayangan dapat dilihat di paling kiri bersama Retweet, Quote Tweets, dan Like.

Baca Selengkapnya

Wanita Arab Saudi Dihukum 34 Tahun Penjara Gara-gara Cuitan di Twitter

18 Agustus 2022

Wanita Arab Saudi Dihukum 34 Tahun Penjara Gara-gara Cuitan di Twitter

Arab Saudi menjatuhkan hukuman 34 tahun penjara kepada seorang perempuan karena kicauannya di Twitter.

Baca Selengkapnya

5 Istilah Gaul yang Populer di Kalangan Pengguna Twitter Indonesia

20 Juni 2022

5 Istilah Gaul yang Populer di Kalangan Pengguna Twitter Indonesia

Seiring tingkat penggunaan Twitter yang kian digandrungi anak muda, muncul beberapa istilah gaul atau bahasa slang.

Baca Selengkapnya

Kecemasan Karyawan Twitter Juragan Tesla Kuasai Twitter: Moderasi, Konten Sehat?

28 April 2022

Kecemasan Karyawan Twitter Juragan Tesla Kuasai Twitter: Moderasi, Konten Sehat?

Beberapa karyawan Twitter berbicara dengan Reuters tentang kekhawatiran mereka soal juragan Tesla yang mau kuasai penuh perusahaan itu. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Twitter Akan Diakuisisi Elon Musk: Kisah Awal Twitter Mulai dari Podcast Odeo

28 April 2022

Twitter Akan Diakuisisi Elon Musk: Kisah Awal Twitter Mulai dari Podcast Odeo

Bila Elon Musk menyelesaikan akuisisi Twitter, dia akan menguasainya secara penuh. Ini jejak awal mula berdirinya Twitter.

Baca Selengkapnya

Akun Twitter Disalahgunakan Orang Lain? Ini Cara Mengatasinya

12 Agustus 2021

Akun Twitter Disalahgunakan Orang Lain? Ini Cara Mengatasinya

Bila user menemukan aktivitas yang mencurigakan pada akun Twitter-nya namun masih bisa login, kemungkinan ada orang asing yang menyalahgunakannya.

Baca Selengkapnya

Nigeria Menangguhkan Operasi Twitter Usai Cuitan Presidennya Dihapus

5 Juni 2021

Nigeria Menangguhkan Operasi Twitter Usai Cuitan Presidennya Dihapus

Penangguhan terjadi dua hari setelah Twitter menghapus cuitan presiden Nigeria yang secara luas dianggap ofensif.

Baca Selengkapnya