Begini Karakter Orang Cerdas Menyerap Informasi

Reporter

Selasa, 28 Mei 2013 03:03 WIB

Ilustrasi. optenetpc.com

TEMPO.CO, Jakarta--Orang dengan tingkat kecerdasan tinggi ternyata lebih lambat dalam mendeteksi benda dengan latar belakang yang bergerak. Hal ini dikarenakan otak mereka menghalangi masuknya informasi tidak penting, demikian diungkapkan para ilmuwan Amerika. Namun orang-orang ber IQ tinggi ini sangat bagus dalam mendeteksi gerakan benda-benda kecil, demikian diungkapkan hasil penelitian yang dilakukan pada 53 orang dan dipublikasikan di jurnal Current Biology.

Hasil riset ini membantu para ilmuwan dalam memahami hal-hal yang membuat sebuah otak lebih efisien dan lebih cerdas. Dalam penelitian ini, orang-orang diminta untuk menyaksikan klip video dengan balok hitam-putih bergerak melintasi layar komputer. Beberapa klip kecil mengisi bagian tengah layar, sementara yang lainnya memenuhi layar.

Tugas perorangan dari peserta adalah mengidentifikasi gerakan dari balok-balok tersebut, ke kanan atau ke kiri. Partisipan juga mengikuti tes intelegensia.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan skor IQ lebih tinggi ternyata lebih cepat dalam memperhatikan gerakan balok saat mengamati gambar yang paling kecil. Tetapi mereka lambat dalam mendeteksi gerakan dalam gambar yang lebih besar.

Michael Melnick dari University of Rochester, yang terlibat dalam penelitian ini menjelaskan bahwa hasil riset sangat jelas. "Dari penelitian sebelumnya kami sudah menduga bahwa semua partisipan tidak bagus dalam mendeteksi gerakan dari gambar yang lebih besar, tetapi mereka yang ber-IQ lebih tinggi, hasilnya lebih buruk lagi," ujar dia seperti dikutip situs BBC edisi 24 Mei 2013.

Melnick menjelaskan bahwa dalam banyak kasus, gerakan latar belakang kurang penting dibandingkan gerakan objek bergerak di depan, contohnya mengemudi mobil, berjalan menuruni lapangan atau menggerakkan mata ke seluruh ruangan.
Saat IQ seseorang meningkat, demikian juga kemampuan dia untuk menghalangi gangguan gerakan dari latar belakang dan berkonsentrasi di bagian depan. Dalam penelitian awal terhadap 12 orang, ada 64 persen hubungan antara tekanan gerakan dan skor IQ. Dalam penelitian yang lebih besar pada 53 orang, hubungan itu ditemukan sebesar 71 persen.

Sebaliknya, penelitian sebelumnya mengenai hubungan antara kecerdasan dan reaksi waktu, diskriminasi warna dan sensitivitas nada ditemukan hanya mempunyai korelasi 20-40 persen. Namun kemampuan untuk mengabaikan gerakan latar belakang bukanlah satu-satunya indikator kecerdasan.

"Karena kecerdasan merupakan sesuatu yang luas, Anda tidak bisa melacaknya hanya pada satu bagian otak saja," ujar Duje Tadin yang juga terlibat dalam riset ini. Namun, ia menambahkan, "karena tugas ini sangat simpel dan sangat erat hubungannya dengan IQ, maka hal itu memberikan petunjuk mengenai hal yang membuat otak lebih efisien, sehingga menjadi lebih cerdas."

"Kita tahu dari penelitian sebelumnya bagian tertentu dari otak yang terlibat dalam tekanan visual pada gerakan latar belakang," ujar Tadin. "Hubungan baru dengan kecerdasan ini memberikan target yang bagus untuk mencari perbedaan mengenai proses neural, apa yang berbeda dengan neurochemistry, apa yang berbeda dengan neurotransmitter pada orang dengan IQ yang berbeda-beda."

BBC I ARBA'IYAH SATRIANI

Terhangat:
Darin Mumtazah & Luthfi
| Kisruh Kartu Jakarta Sehat | Menkeu Baru | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha


Baca juga:

Yahoo! Bidik Hulu

Komputer Bekas Apple 1 Terjual Rp 6,3 Miliar

Ribuan Lukisan Gua Prasejarah Meksiko

Planet Mars Dihujani Asteroid 200 Kali Per Tahun

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya