TEMPO.CO, Jakarta - Belarus, sebuah negara di Eropa Timur, telah melampaui Amerika Serikat sebagai pengirim email sampah alias Spam terbesar dunia. Rata-rata, setiap hari ada lebih dari 12 juta spam terkirim dari negara itu.

Pada Januari lalu, peneliti dari Gulf Breeze, Florida, Internet Security AppRivermengatakan, Belarus bertanggung jawab untuk sedikit lebih dari 3 juta pesan spam per hari. Tapi angka itu makin melonjak setiap hari. "Pada 13 April, spamnya mencapai rekor tertinggi, 14 juta spam," ujar peneliti di AppRiver, Jonathan French.

Menurut perkiraan ApRiver, sejak pertengahan April, ada 448 juta spam yang dikirim dari AS. Tapi Belarus mengirimkan lebih banyak, 559 juta spam. Banyaknya spam ini menganggu pengguna email. Dalam catatan ApRiver, sebagian besar spam yang mereka temukan mengandung tautan alamat web yang sudah mati, bukan mengarah pada halaman Web jahat untuk menginfeksi malware.

French mengatakan, sebagian besar spam berasal dari domain Rusia, yaitu '.ru' dari pada domain yang berakhiran '.by' yang berarti Belarusia.

Walaupun begitu, menurut perusahaan keamanan Inggris Sophos, lonjakan spam itu juga terkait spam dari Belarus. Menurut French, jumlah spam yang berasal dari Belarus sangat besar, 99,9 persen dari semua email yang dikirim dari negara itu adalah spam.

Nur Rochmi | Mashable

ATMI PERTIWI
Topik terhangat:
Penembakan Tito Kei | Tarif Baru KRL | PKS Vs KPK | Ahmad Fathanah

Berita lainnya:
9 Skenario Kiamat Versi Ilmuwan
3 Menteri Terbaik Ini Bukan dari Parpol
Pendukung Award untuk SBY Mengaku Dibayar US$ 100