TEMPO.CO, Washington -Saat mendengar kata Microsoft, tentunya kita akan membayangkan perangkat keras dan perangkat lunak. Misalnya, kita mengetahui bahwa Microsoft memproduksi komputer tablet Surface, video game Xbox, perangkat lunak Microsoft Outlook dan Windows 8.
Saat ini, Microsoft memiliki produksi yang agak berbelit dengan unit besar lainnya seperti Business Solutions, Online Services dan Microsoft Office.
CEO Microsoft, Steve Ballmer menyadari bahwa cara perusahaan itu diorganisasi tidak merefleksikan perubahan bisnis yang menjadi lebih fokus pada perangkat seperti Windows Phone dan layanan seperti SkyDrive dan Skype. Tidak hanya perangkat lunak seperti pada satu dekade yang lalu.
Sebagaimana Ballmer mengisyaratkan dalam sebuah surat pada para pemegang saham pada Oktober 2012, Microsoft tengah menjalani perubahan signifikan baik tentang apa yang dilakukan dan bagaimana Microsoft memandang dirinya sendiri sebagai perusahaan perangkat dan layanan. Ini berdampak pada bagaimana Ballmer menjalankan perusahaan itu, bagaimana Microsoft mengembangkan pengalaman baru, dan bagaimana Microsoft membawa produk ke pasar untuk konsumen dan bisnis.
Ballmer melihat bahwa perangkat yang berbeda dan perangkat lunak perlu bekerjasama untuk membuat produk yang akan digandrungi konsumen. "Kami tak hanya mengembangkan dan memperbarui layanan konsumen, kami juga mengambil keuntungan dari keunggulan perangkat keras yang melengkapi perangkat lainnya dan mempersatukan semua perangkat yang digunakan sehari-hari," tulis Ballmer.
Komputer tablet Surface mungkin merupakan contoh terbaik dari visi baru Ballmer untuk Microsoft. Tim perangkat keras Microsoft bekerjasama dengan tim Microsoft Office dan Windows 8/RT untuk membuat aplikasi Office berfungsi pada komputer tablet Surface RT yang menggunakan Windows 8. Meski kolaborasi itu jauh dari sempurna, mungkin perangkat generasi berikutnya akan menjadi lebih baik .
Tapi ini bukanlah pertanda Ballmer akan bisa merubah struktur dan budaya Microsoft. Ia juga mendapatkan tekanan intens dari investor dan analis seperti Rick Sherlund dari lembaga analisis Nomura Equity Research untuk melelang Bing dan Xbox. Orang-orang di luar sana mungkin tak sabar untuk melihat Microsoft yang direstrukturisasi akan menjadi lebih baik.
BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
10 hari lalu
BRI dan Microsoft Eksplorasi AI untuk Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
Sebagai bentuk dukungan penuh terhadap inklusi keuangan di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, berkolaborasi dengan Microsoft untuk mengeksplor Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning