TEMPO.CO, Teheran - Pada Senin 17 Juni 2013, Presiden Iran terpilih, Hassan Rouhani men-twit sekitar 50 kali. Twit yang kebanyakan dalam bahasa Inggris itu diposting dengan nama pengguna @HassanRouhani.
Rentetan twit itu berbarengan dengan konferensi pers. Ia mengatakan bahwa dirinya akan mengakhiri sanksi yang telah menghancurkan ekonomi Iran dengan cara bernegosiasi dengan Amerika Serikat beserta aliansinya. Dalam twit-nya, Rouhani mem-posting tentang program nuklir Iran dan isu-isu lain terkait dengan negaranya.
Hassan Rouhani yang berlatar belakang pendidikan Barat, mencoba mendapatkan perhatian dari dunia internasional. Selain itu ia juga mengupayakan dukungan resolusi program nuklir Iran. Jika Rouhani datang sebagai sosok moderat, Amerika Serikat dan Eropa mungkin bersedia untuk menjalin hubungan antar negara yang lebih erat.
Pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka berharap pemilu Iran menjadi "kesempatan besar." Dipilih sebagai suara moderat, pemilihan Rouhani berdasarkan reformasi dan perubahan dari garis keras yang menurutnya telah menyebabkan Iran terkena sanksi.
Tapi, menurut suatu pendapat skeptis, hal ini merupakan strategi yang digunakan sebagian warga Iran. Misalnya, melakukan negosiasi baru dengan Eropa untuk mengekspansi program nuklir.
