Tanaman Juga Berhitung Matematika di Malam Hari

Reporter

Editor

Yuliawati

Senin, 24 Juni 2013 16:20 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, Norwich --- Tanaman ternyata memiliki kemampuan berhitung untuk membantu mereka mengatur cadangan makanan di malam hari. Para ilmuwan Inggris yang terlibat dalam penelitian mengatakan bahwa mereka terkejut menemukan contoh perhitungan aritmatika canggih dalam fenmena biologi seperti ini.

Model matematika menunjukkan bahwa jumlah pati yang dikonsumsi semalam dihitung dalam sebuah proses yang melibatkan bahan kimia daun. Bahkan burung juga dapat menggunakan metode serupa untuk mengendalikan kadar lemak selama migrasi berlangsung. Laporan detil studi ini telah dimuat dalam jurnal e-Life oleh tim ilmuwan dari John Innes Centre.

Para ilmuwan mempelajari tanaman Arabidopsisi sebagai model eksperimen mereka. Pada malam hari, ketika tanaman tidak dapat mengubah karbondioksida menjadi gula dan pati, mereka harus mengatur cadangan pati untuk memastikan bisa bertahan sampai fajar.

Percobaan menunjukkan bahwa untuk menyesuaikan konsumsi tepung tapioka ini begitu tepat. Tanaman harus melakukan perhitungan aritmatika. "Mereka benar-benar melakukan perhitungan matematika dalam cara kimia sederhana. Ini luar biasa dan mengherankan bagi kami sebagai ilmuwan," kata pemimpin studi, Profesor Alison.

Para ilmuwan menggunakan model matematika untuk menyelidiki bagaimana perhitungan pembagian zat pati itu pada tanaman. Selama semalam, mereka mengukur kadar pati dan mekanismenya di dalam daun. Informasi tentang waktu diambil dari jam internal, mirip seperti jam tubuh manusia.

Para peneliti memformulakan proses ini dengan dua jenis molekul yang disebut "S" untuk pati dan "T" untuk waktu. Jika S molekul merangsang pemecahan pati, molekul T akan mencegah hal ini terjadi. Maka tingkat konsumsi pati diatur oleh rasio molekul S atas molekul T. Dengan kata lain S dibagi dengan T.

"Ini adalah contoh konkrit pertama dalam biologi untuk perhitungan aritmatika yang canggih," kata ahli model matematika Profesor Martin Howard dari John Innes Centre. Para ilmuwan berpikir bahwa mekanisme yang sama dapat beroperasi pada hewan seperti burung untuk mengendalikan cadangan lemak selama migrasi jarak jauh. Atau saat mereka diberi makanan saat mengerami telur.

BBC | ISMI WAHID


Berita terpopuler:
Wakil Get In The Ring Indonesia Dicari

Perak Tambah Efektivitas Kerja Antibiotik

Penyebab Bau Hujan Menyenangkan

Sepuluh Orang Utan Dilepaskan di Hutan Kalimantan






Advertising
Advertising

Berita terkait

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.

Baca Selengkapnya

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.

Baca Selengkapnya

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .

Baca Selengkapnya