TEMPO.CO, California - Sebagaimana yang telah diumumkan pada Maret 2013, Google akhirnya secara resmi menutup Google Reader per 1 Juli 2013 dengan alasan bagian dari Spring Cleaning untuk membuang layanan yang sudah tidak mendapat perhatian lagi.

Google Reader diciptakan pada tahun 2005 dan menjadi salah satu pembaca RSS (Really Simple Syndication) yang paling populer yang memungkinkan pengguna Google dapat melihat pembaharuan dari situs Web mereka. Setelah ditutup, pengguna layanan pengumpan tautan atau RSS feed diminta untuk menggunakan Google Takeout yang akan disediakan dalam kurun waktu tiga bulan untuk memindahkan data ke layanan RSS alternatif.

Meskipun perusahaan mesin pencari itu memberi alternatif berupa aplikasi Google Currents untuk membaca berita terkini, tidak sedikit pengguna Google yang masih memilih RSS yang dirasa jauh lebih sederhana dan mudah. Mereka bahkan meminta Google untuk tidak menutup Google Reader dengan mengirimkan petisi lebih dari seratus ribu tanda tangan yang terkumpul dalam beberapa hari menjelang penutupan.

Akan tetapi, perwakilan Google, Alan Green, mengungkapkan bahwa Google akan tetap pada pendiriannya dengan menunjukkan fakta bahwa penggunaan Google Reader semakin menurun yang juga mengakibatkan terbuangnya energi pada produk yang memberikan sedikit keuntungan. Ia juga menambahkan bahwa dengan fokus pada produk yang tengah berkembang akan memberikan pengalaman yang lebih baik lagi kepada pengguna Google.

THETELEGRAPH|GOOGLEBLOG|HOSPITA

Berita terpopuler:
23 Persen Pengguna Android Pindah ke Windows Phone
iPhone 5S Diprediksi Akan Dirilis pada 20 September
Ada Senyawa Nikotin di Rambut Mumi Cile
Facebook Tarik Iklan dari Halaman Kekerasan