Raja Ampat Dicalonkan Jadi Cagar Biosfer

Reporter

Rabu, 3 Juli 2013 16:20 WIB

Kawasan Pariwisata Pulau Wayag di Kabupaten Raja Ampat Paua Barat, (13/05). Pulau wayag di jaga secara keseluruhan oleh suku Kawe dan juga menjadi tempat wisata favorit di Raja Ampat. Tempo/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat, dicalonkan menjadi Cagar Biosfer Bumi. Kementerian Kehutanan akan membawa usulan ini ke Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) pada Desember mendatang.

"Tahun ini akan ada satu lagi cagar biosfer yaitu Raja Ampat," kata Direktur Kawasan Konservasi dan Bina Hutan Lindung Kementerian Kehutanan, Bambang Dahono Adji, di kantornya, Rabu, 3 Juli 2013.

Kepulauan Raja Ampat meliputi 15.000 mil persegi wilayah daratan dan laut yang menjadi pusat keragaman hayati terumbu karang dunia (Coral Triangle). Wilayah lautnya dihuni tak kurang dari 1.427 spesies ikan dan lebih dari 550 spesies karang.

Jika UNESCO menerima usulan ini, Indonesia bakal memiliki sembilan cagar biosfer. Sebelumnya telah ada cagar biosfer Gunung Leuser (ditetapkan 1980), Cibodas (1980), Tanjung Puting (1982), Komodo (1990), Pulau Siberut (1993), Lore Lindu (1993), Giam Siak Kecil-Bukit Batu (2009), dan Wakatobi (2012).

"Tiga di antaranya ada di wilayah Wallacea," ucap Bambang. Wallacea meliputi kepulauan di sebelah barat Bali hingga sebelum Papua, yaitu Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Naturalis Alfred Russel Wallace mengindentifikasi wilayah ini sangat khas dengan organisme yang endemik.

Cagar Biosfer Bumi adalah situs yang ditunjuk oleh berbagai negara melalui kerja sama program Man and the Biosphere (MAB)-UNESCO. Tujuannya untuk mempromosikan konservasi keragaman hayati dan pembangunan berkelanjutan, berdasarkan upaya masyarakat lokal dan ilmu pengetahuan yang handal.

Usulan penetapan Cagar Biosfer Bumi diajukan oleh pemerintah nasional. Setiap calon harus memenuhi kriteria tertentu dan sesuai dengan persyaratan minimal sebelum dimasukkan ke dalam jaringan dunia.

MAHARDIKA SATRIA HADI


Topik Terhangat:

Tarif Progresif KRL
| Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta

Berita Terpopuler:
Wartawati Korban Pemerkosaan Mulai Terbuka ke Polisi

PAN Tolak RUU Ormas, 'Pecat Besan!'

Rumah Banyak, Satu yang Jadi Favorit Djoko Susilo

Agnes Monica Bantah Ubah Nama Jadi 'Montana'

Suswono: Bodohnya Pengusaha Bisa Dibohongi AF

Berita terkait

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

4 Desember 2023

4 Desember 2023 Hari Apa? Ini Informasinya

Tanggal 4 Desember 2023 hari apa? Hari besar yang diperingati berkaitan tentang perlindungan satwa liar dan TNI AD, ini penjelasan selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

11 Agustus 2023

Hari Konservasi Alam, Belantara Ajak Generasi Muda Kampanye Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Inovasi bioteknologi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati sudah sangat diperlukan.

Baca Selengkapnya

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

23 Desember 2022

Peran Besar Perempuan Dalam Konservasi Alam yang Perlu Disadari

Perempuan ternyata punya peran besar dalam konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

1 Juni 2022

Wisata Alam ke Pulau Curiak, Belajar tentang Bekantan dan Tanam Buah Rambai

Tim SBI dan ULM didukung pemerintah daerah serta sektor lainnya berkomitmen mengembangkan wisata alam minat khusus Pulau Curiak.

Baca Selengkapnya

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

30 Maret 2022

Ikon Wisata Great Barrier Reef Australia Terancam Pemutihan Terumbu Karang

Kehidupan terumbu karang sepanjang 500 kilometer di Great Barrier Reef tersebut mulai kehilangan warna.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

26 Maret 2022

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Resmikan Pembukaan Orchidarium Ranu Darungan

Orchidarium Ranu Darungan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata minat khusus, seperti penelitian anggrek dan flora lain serta pemantauan burung.

Baca Selengkapnya

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

12 Februari 2021

NTT Jadi Tuan Rumah Hari Konservasi Alam Nasional pada Agustus 2021

Hari Konservasi Alam Nasional digelar di Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang dan Pantai Lasiana di Kota Kupang, NTT.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

13 Oktober 2020

Terancamnya Pulau Siberut, Galapagos Asia

Pulau Siberut yang ada di Kepulauan Mentawai terancam karena eksploitasi hutan.

Baca Selengkapnya

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

2 Juli 2020

Wildlife Photography, ini Tips Pentingnya

Gusti Wicaksono, wildlife photographer muda berbagi tips memotret hidupan alam liar. Gusti membicarakannya di acara Obrolan Online Tempo Institute.

Baca Selengkapnya