Begini Bra Penampung ASI Dibuat

Reporter

Editor

Amirullah

Sabtu, 6 Juli 2013 11:16 WIB

Devika Asmi Pandanwangi menjelaskan cara kerja bra buatannya usai meraih medali perak di lomba sains Internasional Exhibition of young Investor 2013 kategori Technology for special need di Malaysia saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, (12/5). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta -Berawal dari keprihatinan melihat ASI ibunya yang kerap terbuang percuma, Devika Asmi Pandanwangi menciptakan bra penampung ASI. Pelajar kelas XII SMAN 6 Kota Yogyakarta ini memodifikasi bra serba guna karyanya secara luar-dalam.

Kain di bagian tengah bulatan bra, yang menutup puting payudara, bisa dibuka mirip daun pintu. Di balik kain bra itu, ada perangkat khusus untuk memudahkan ASI mengalir ke penampungan tanpa harus meluber tak karuan.

Cangkang plastik dibuat dengan bentuk mengikuti tekstur kain bra yang menggunung. Besar cangkang itu setengah bola tenis. Devika mudah menemukan barang seperti ini di toko perabotan rumah tangga. Empat lubang pada cangkang plastik dibuat untuk membantu sirkulasi udara di sekitar payudara. Perempuan berkacamata ini memanfaatkan salah satu lubang untuk menyelipkan selang yang ujungnya dimodifikasi agar bisa menempel seperti katup menutupi puting sumber ASI.

Cangkang plastik juga tidak langsung menyentuh kulit payudara, sebab Devika melapisi bagian bawahnya dengan bahan silikon. Perangkat ini membuat ASI tidak mudah meluber membasahi bra. Kulit payudara juga bebas iritasi karena tidak bersentuhan dengan permukaan pinggir lingkaran cangkang plastik. Para ibu tentu terbantu untuk lebih praktis mengeluarkan ASI tak terpakai ketika jauh dari si bayi.

Apabila melihat bra ini dari luar, tampak dua selang menjulur dari dalam bra ke arah bagian perut. Selang tersebut tersambung dengan wadah penampung ASI yang terikat rapat menempel ke perut ibu.

Devika membuat penampung ASI dari kantong yang bisa dipakai untuk menyimpan darah. Dia melapisi bagian luarnya dengan kertas aluminium foil. "Suhu ASI seperti sesaat setelah keluar akan lebih lama bertahan dengan alat penyimpan ini," kata Devika.

Penampung ini harus menempel rapat di bagian perut pemakai bra agar kualitas ASI layak minum lebih lama bertahan. Kata Devika pengaruh suhu tubuh ibu akan membuat kondisi ASI lebih lama hangat seperti saat baru keluar. "Hasil uji laboratorium membuktikan kualitas ASI bertahan selama 4-6 jam," kata Devika saat ditemui Tempo, Sabtu, 19 Juni 2013, di sekolahnya.

Berkat kreativitasnya, tak heran karya Devika menyabet medali perak kategori Best Inventor dan penghargaan Special Award dalam ajang International Exibition for Young Inventor (IEYI) di Malaysia pada awal Mei 2013 lalu. (Baca: Edisi Khusus Penemu Muda)

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terkait

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.

Baca Selengkapnya

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.

Baca Selengkapnya

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .

Baca Selengkapnya