Braille Glass Gagal di LIPI, Menang di Thailand

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Minggu, 7 Juli 2013 12:36 WIB

TEMPO.CO, Gresik - Karya Braille Glass milik Nadya Almass Lutfiahardha Arief dari SD Muhammadiyah Manyar, Kabupaten Gresik sempat dilombakan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2011 dalam ajang National Young Inventor Awards. Sayangnya, keberuntungan belum memihak Nadya dan timnya.

Kendati gagal menggondol gelar, LIPI merekomendasikan ikut ajang International Exhibition for Young Inventors tahun 2012 di Thailand. Dalam lomba di Thailand, kata Tari, panitia mensyaratkan karya harus mudah diaplikasikan dan bermanfaat langsung pada masyarakat. "Mungkin saingan saya waktu di LIPI sudah SMA semua. Pengalaman mereka lebih banyak," ujarnya, Rabu 26 Juni 2013.

Atas rekomendasi dan biaya akomodasi dari LIPI, Nadya dan Ria Eka Lestari segera meluncur ke Thailand. Mereka harus tinggal selama 5 hari di Negeri Gajah Putih itu. Gagal di tingkat nasional, karya ini berhasil menggondol medali perunggu di tingkat internasional.

Menurut Tari, panitia IEYI 2012 kepincut dengan karya Nadya yang dianggap sederhana, simpel, murah tapi sangat bermanfaat bagi tunanetra dan mudah diaplikasikan.

Menyabet juara III merupakan satu prestasi membanggakan. Ada hikmah dari kegagalan di tingkat nasional. Hikmahnya, katanya, karya yang dilombakan oleh LIPI itu harus sulit agar terbentuk pola pikir yang sulit, kendati karya itu belum tentu mudah diaplikasikan langsung ke masyarakat . "Padahal di IEYI, yang dinilai karya yang simpel tapi langsung bisa dirasakan masyarakat."

Selain SD Muhammadiyah Manyar, SD Petra Sidoarjo berhasil meraih emas di ajang IEYI 2012 Thailand. Pencapaian ini setelah SD Petra juga gagal meraih medali di LIPI. Bedanya, SD Petra Sidoarjo langsung mematenkan karyanya sebelum ikut lomba di Thailand. Tari bertutur, tidak punya banyak waktu dan dana untuk mengurus HAKI.

Dalam ajang NYIA, kategori yang dilombakan dari usia 8-17 tahun. Tari menyayangkan soal karya-karya yang sebenarnya mudah diaplikasikan, tapi gagal meraih medali. Sementara Nadya, tak ambil pusing dengan hasil jeblok di LIPI.

Baginya, meraih perunggu di IEYI 2012, sudah prestasi yang membanggakan dan menjadi pemicu untuk mengasilkan karya yang lebih bagus lagi. "Saya hanya terpikir ikut lomba, tidak ada niatan mematenkan karya," ucapnya.


DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.

Baca Selengkapnya

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.

Baca Selengkapnya

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .

Baca Selengkapnya