Siswa SMP Ciptakan Sepatu Anti Perkosaan

Reporter

Editor

Alia fathiyah

Minggu, 7 Juli 2013 16:39 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Bogor - Prihatin, dengan banyaknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang dialami oleh wanita, memicu Hibar Syahrul Gafur, 15 tahun, pelajar kelas VIII, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kota Bogor teringat pada kakaknya yang juga perempuan.

Akhirnya pelajar kelahiran Bogor 26 Desember 1998 lalu dari pasangan, Kopral Kepala (Kopka) TNI AD Jamaludin, 46 tahun, dan Sri Hendrayanti, 42 tahun ini menciptakan sebuah benda yang dapat melindungi dan dijadikan alat jaga diri untuk wanita. Awalnya ia berencana menciptakan sebuah bra yang dilengkapi aliran listrik.Namun ide tersebut kandas setelah dirinya memikirkan resiko dan dampak dari bra ciptaanya itu. "Yang ada mereka malah kesetrum dengan ciptaan saya," kata Hibar saat ditemui di SMPN I Kota Bogor.

Setelah itu putra kedua dari dua saudara ini mencari solusi lain dan kemudian muncul ide untuk menciptakan sepatu wanita yang dilengkapi aliran listrik. Gagasan tersebut langsung ia bicarakan dengan guru fisika di sekolahnya. "Saat mendengar ide menciptakan sepatu listrik ini mendapat respon yang baik dari Pak Aip, guru Fisika dan Pak Warsito guru pembimbing saya," ungkap dia.

Lewat bimbingan kedua guru di sekolahnya, Hibar pun mulai menciptakan sebuah rangkaian listrik yang dipasang di bagian alas sepatu wanita. Awalnya Hiber terlebih dahulu mempelajari pembuatan rangkaian listrik yang ia baca dari internet dan buku. "Lebih dari satu bulan saya belajar membuat rangkaian dan melilit kabel agar yang bisa menyimpan dan mengaliri listrik, "kata dia.

Setelah itu Hibar melilitkan kabel-kabel itu dengan kekuatan listrik sebesar 450 volt yang dipasang di alas sepatu, yang ternyata bisa membuat orang yang tersengat meringis kesakitan. "Jika sepatu dibagian ujunganya dilapisi lempengan kecil dari besi, saat ditempelkan selama satu menit, bisa membuat orang tersengat listrik dan akhirnya lemas,"ungkap dia.

Namun masih banyak kekurangan dari ciptaan awalnya itu. Jika hujan, sepatu bisa kemasukan air dan membahayakan pemakainya serta memicu rangkaian listrik menjadi korslet. "Saya terus berpikir untuk memecahkan masalah itu sampai sekarang," kata remaja yang gemar dengan pelajaran Matematika dan fisika itu.

Selanjutnya ia memperbaiki sepatu ciptaanya dengan membuat lilitan yang bisa menghasilkan daya listrik berkuatan 450 volt dengan memasang batrei kotak 9 volt yang dirangkai dengan sirkuit dan beberapa komponen yang ditempelkan PCB. "Rangkaian itu dipasang dibagian alas sepatu (sole), yang dilengkapi dengan tombol on/off dan indikator lampu untuk mengetahui kekuatan batrei yang tersimpan, "kata dia.

Jika batre itu habis, maka lampu indikator akan mati, lalu bisa di charges layaknya ponsel. "Hanya memerlukan 2 sampai 3 jam, untuk mengisi batre di sepatu itu. Jika sudah full maka bisa digunakan selama 24 jam," tutur dia.

Untuk menyempurnakan dan mengetahui hasil dari sepatu listrik yang diciptakanya itu, Ia pun melakukan uji coba terlebih dahulu pada seekor ayam, sebelum dicoba langung pada manusia. Dalam hitungan detik ayam langsung jatuh lemas karena kena sengatan listrik.

Setelah itu remaja asal Kampung Babakan Cimahpar RT 5/9, No 45,Kelurahan Cimahpar, Bogor Utara, Kota Bogor ini pun terus mencoba menyempurnakan ciptaanya itu dengan berbagai cara. Hingga akhirnya ia menciptaka dua model yakni dengan kekuatan 450 volt dan 470 volt. "Untuk sepatu dengan kekuatan 470 volt masih bisa menyimpan listrik selama 5 menit meskipun sudah dimatikan," tutur alumni SDN Cimahpar I.

Sebelum mengikuti berbagai lomba, dirinya sempat meminta bantuan dana untuk riset ciptaanya itu pada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, namun ditolak. Namun penolakan membuat dirinya terpacu untuk lebih baik hingga mendapatkan kesempatan mengikuti lomba yang digelar di Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI) tahun 2012 lalu . Ia menjadi salah satu finalis Young Investor Award (NYIA) ke-5 dengan judul Sepatu Anti Kekerasan Seksual tanggal 25 September 2012.

Pada awal Februari 2013 lalu, akhirnya LIPI mengundang Hibar dan mendapat kesempatan untuk mengikuti lomba ITEX 13 di Malaysia, Ia pun melakukan pengembangan sepatu ciptaan saya sebelum dibawa ke Malaysia.

Berkat sepatu ciptaannya itu, Hibar pun berhasil meraih medali emas di ajang International Invention, Inovation & Technology Exhibition (ITEX) 13 di Malaysia, 9-11 Mei 2013 lalu dan meraih medali emas untuk katagori lomba Safety and Health.

M SIDIK PERMANA

Berita Lain:


Berita terkait

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.

Baca Selengkapnya

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.

Baca Selengkapnya

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .

Baca Selengkapnya