TEMPO.CO, Bogor - Prihatin, dengan banyaknya kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang dialami oleh wanita, memicu Hibar Syahrul Gafur, 15 tahun, pelajar kelas VIII, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kota Bogor teringat pada kakaknya yang juga perempuan.
Akhirnya pelajar kelahiran Bogor 26 Desember 1998 lalu dari pasangan, Kopral Kepala (Kopka) TNI AD Jamaludin, 46 tahun, dan Sri Hendrayanti, 42 tahun ini menciptakan sebuah benda yang dapat melindungi dan dijadikan alat jaga diri untuk wanita. Awalnya ia berencana menciptakan sebuah bra yang dilengkapi aliran listrik.Namun ide tersebut kandas setelah dirinya memikirkan resiko dan dampak dari bra ciptaanya itu. "Yang ada mereka malah kesetrum dengan ciptaan saya," kata Hibar saat ditemui di SMPN I Kota Bogor.
Setelah itu putra kedua dari dua saudara ini mencari solusi lain dan kemudian muncul ide untuk menciptakan sepatu wanita yang dilengkapi aliran listrik. Gagasan tersebut langsung ia bicarakan dengan guru fisika di sekolahnya. "Saat mendengar ide menciptakan sepatu listrik ini mendapat respon yang baik dari Pak Aip, guru Fisika dan Pak Warsito guru pembimbing saya," ungkap dia.
Lewat bimbingan kedua guru di sekolahnya, Hibar pun mulai menciptakan sebuah rangkaian listrik yang dipasang di bagian alas sepatu wanita. Awalnya Hiber terlebih dahulu mempelajari pembuatan rangkaian listrik yang ia baca dari internet dan buku. "Lebih dari satu bulan saya belajar membuat rangkaian dan melilit kabel agar yang bisa menyimpan dan mengaliri listrik, "kata dia.
Setelah itu Hibar melilitkan kabel-kabel itu dengan kekuatan listrik sebesar 450 volt yang dipasang di alas sepatu, yang ternyata bisa membuat orang yang tersengat meringis kesakitan. "Jika sepatu dibagian ujunganya dilapisi lempengan kecil dari besi, saat ditempelkan selama satu menit, bisa membuat orang tersengat listrik dan akhirnya lemas,"ungkap dia.
Namun masih banyak kekurangan dari ciptaan awalnya itu. Jika hujan, sepatu bisa kemasukan air dan membahayakan pemakainya serta memicu rangkaian listrik menjadi korslet. "Saya terus berpikir untuk memecahkan masalah itu sampai sekarang," kata remaja yang gemar dengan pelajaran Matematika dan fisika itu.
Selanjutnya ia memperbaiki sepatu ciptaanya dengan membuat lilitan yang bisa menghasilkan daya listrik berkuatan 450 volt dengan memasang batrei kotak 9 volt yang dirangkai dengan sirkuit dan beberapa komponen yang ditempelkan PCB. "Rangkaian itu dipasang dibagian alas sepatu (sole), yang dilengkapi dengan tombol on/off dan indikator lampu untuk mengetahui kekuatan batrei yang tersimpan, "kata dia.
Jika batre itu habis, maka lampu indikator akan mati, lalu bisa di charges layaknya ponsel. "Hanya memerlukan 2 sampai 3 jam, untuk mengisi batre di sepatu itu. Jika sudah full maka bisa digunakan selama 24 jam," tutur dia.
Untuk menyempurnakan dan mengetahui hasil dari sepatu listrik yang diciptakanya itu, Ia pun melakukan uji coba terlebih dahulu pada seekor ayam, sebelum dicoba langung pada manusia. Dalam hitungan detik ayam langsung jatuh lemas karena kena sengatan listrik.
Setelah itu remaja asal Kampung Babakan Cimahpar RT 5/9, No 45,Kelurahan Cimahpar, Bogor Utara, Kota Bogor ini pun terus mencoba menyempurnakan ciptaanya itu dengan berbagai cara. Hingga akhirnya ia menciptaka dua model yakni dengan kekuatan 450 volt dan 470 volt. "Untuk sepatu dengan kekuatan 470 volt masih bisa menyimpan listrik selama 5 menit meskipun sudah dimatikan," tutur alumni SDN Cimahpar I.
Sebelum mengikuti berbagai lomba, dirinya sempat meminta bantuan dana untuk riset ciptaanya itu pada Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, namun ditolak. Namun penolakan membuat dirinya terpacu untuk lebih baik hingga mendapatkan kesempatan mengikuti lomba yang digelar di Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI) tahun 2012 lalu . Ia menjadi salah satu finalis Young Investor Award (NYIA) ke-5 dengan judul Sepatu Anti Kekerasan Seksual tanggal 25 September 2012.
Pada awal Februari 2013 lalu, akhirnya LIPI mengundang Hibar dan mendapat kesempatan untuk mengikuti lomba ITEX 13 di Malaysia, Ia pun melakukan pengembangan sepatu ciptaan saya sebelum dibawa ke Malaysia.
Berkat sepatu ciptaannya itu, Hibar pun berhasil meraih medali emas di ajang International Invention, Inovation & Technology Exhibition (ITEX) 13 di Malaysia, 9-11 Mei 2013 lalu dan meraih medali emas untuk katagori lomba Safety and Health.
M SIDIK PERMANA
Berita Lain:
Berita terkait
JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan
28 Agustus 2019
JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.
Baca SelengkapnyaKaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat
28 Desember 2017
Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.
Baca SelengkapnyaJokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal
28 September 2017
Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten
19 September 2017
Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten
Baca SelengkapnyaMahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu
15 Agustus 2017
Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan
26 Juni 2017
Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang
19 Juni 2017
Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih
6 Juni 2017
Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.
Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya
29 Maret 2017
Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.
Baca SelengkapnyaPotensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui
7 Maret 2017
Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .
Baca Selengkapnya