Guru Punya Andil Meningkatkan Kreativitas Siswa

Reporter

Editor

Amirullah

Senin, 8 Juli 2013 13:31 WIB

Nisrina Nuramalia Fathina, siswi SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan, yang meraih medali perak di Genius Olympiad, di New York. Objek penelitiannya tentang manfaat kulit kacang. koleksi pribadi.

TEMPO.CO, Jakarta -Banyak karya-karya inovatif diciptakan para pelajar dan kemudian mereka meraih penghargaan di tingkat internasional. Ada siswa yang meneliti tentang manfaat kulit kacang, membuat alat pemisah sampah yang terdapat di sungai, menciptakan bra penampung ASI, dan sebagainya. Para guru dinilai punya andil besar dalam mengembangkan daya kreativitas siswa melalui proses pembelajaran.


Praktisi pendidikan Arief Rachman menilai kreativitas dikembangkan dari proses pembelajaran yang tepat. "Kreativitas bukan dari materi-materi kurikulum, tapi bagaimana guru menciptakan proses pembelajaran di dalam kelas agar anak senang bertanya, suka meneliti, senang menciptakan," kata Arief saat ditemui Tempo, Kamis, 4 Juli 2013, di ruang kerjanya di Gedung C Depdiknas, Jakarta.

Menurut Arief, kurikulum di sekolah formal hanya memenuhi empat hal. Pertama, mempersiapkan siswa masuk ke jenjang yang lebih tinggi. Kedua, mempersiapkan siswa agar mempuyai gagasan-gagasan sesuai minat mereka. "Dengan kata lain, kurikulum harus relevan dengan minat mereka di masa yang akan datang," kata dia.

Ketiga, kurikulum harus menjamin tuntutan-tuntutan masa depan di masa kerja atau di kehidupan. Serta keempat, kurikulum harus mendekatkan mereka pada Tuhan. "Kalau dilihat dari empat ini, itu bisa menampung anak-anak yang kreatif," kata dia.

Namun, seumpama kurikulum formal yang dirancang sekolah tidak mendukung minat siswa, kata Arief, sekolah tentu bisa mengakomodasi melalui kegiatan ekstrakulikuler. "Tentu bukan tugas dari kurikulum formal. Kurikulum formal hanya membantu siswa berpikir kreatif, inovatif, imajinatif, analitik, sintetis."

Siswa-siswa kreatif yang meraih penghargaan di ajang-ajang internasional memang umumnya berasal dari sekolah-sekolah yang menekankan pentingnya kegiatan penelitian. Contohnya adalah SMA Kharisma Bangsa, Tangerang Selatan. Tak heran jika Nisrina Nuramalia Fathina, siswi kelas XII sekolah itu, memenangi medali perak untuk penelitiannya tentang kulit kacang di ajang olimpiade internasional di New York, Amerika. "Sekolah ini memang sangat mendorong siswanya untuk melakukan science project," kata Nisrina pada Tempo, Jumat, 5 Juli 2013, di sekolahnya.

Demikian juga yang terjadi pada SMAN 6 Kota Yogyakarta. Dua karya para pelajar sekolah itu meraih penghargaan di Internasional Exhibition for Youth Inventor (IEYI) 2013 di Malaysia. Kedua karya itu adalah bra penampung ASI, dan Turbin Undershoot Penyaring Sampah.

AMIRULLAH

Berita terkait

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.

Baca Selengkapnya

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.

Baca Selengkapnya

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .

Baca Selengkapnya