TEMPO.CO, London - Pengembang aplikasi untuk telepon seluler cerdas, Shazam, mendapatkan suntikan dana sekitar US$ 40 atau sekitar Rp 384 miliar dari orang terkaya dunia Carlos Slim. Shazam merupakan startup yang mengembangkan aplikasi untuk musik.
Langkah investasi ini terbilang mengejutkan karena Slim, yang berusia sekitar 73 tahun, dikenal lebih sebagai orang yang berkecimpung di dunia bisnis telekomunikasi dan televisi di kawasan Amerika Latin.
Slim, yang dikabarkan oleh media Forbes memiliki kekayaan sekitar US$ 73 miliar (sekitar Rp 700 triliun), ini dilobi oleh salah satu pemodal Shazam, yaitu perusahaan penanam modal Kleiner Perkins Caufield & Byers.
Shazam, yang berbasis di Inggris, bakal mengembangkan aplikasi buatannya untuk bisa digunakan pada televisi digital. Aplikasi ini akan dikembangkan untuk mengenali suara dari iklan, sebagai langkah untuk monetisasi.
Menurut Andrew Fisher, executive chairman Shazam,"Dalam kurun waktu 18 bulan kami memperkirakan televisi bakal melewati kinerja dari bisnis musik yang kami jalani sekarang ini."
Sejauh ini, Shazam telah memiliki beberapa klien besar seperti Unilever, Procter & Gamble dan American Express. Menurut kalkulasi perusahaan survei Nielsen, binis iklan televisi secara global bernilai sekitar US$ 350 miliar (sekitar Rp 3,360 triliun) pada tahun lalu.
BUSINESS INSIDER | BUDI RIZA
Topik Terhangat
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Bencana Aceh
Berita Lain:
Eggi Sudjana Lolos Calon Gubernur Jawa Timur
Tiru Jokowi, Calon Gubernur PDIP Blusukan ke Pasar
Inilah 21 Negara Tempat Snowden Meminta Suaka
Berita terkait
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
3 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
9 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca Selengkapnya10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist
10 hari lalu
Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.
Baca SelengkapnyaPihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi
10 hari lalu
Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
22 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaKenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial
26 hari lalu
Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.
Baca SelengkapnyaBamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital
27 hari lalu
Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan
Baca SelengkapnyaWorkshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech
30 hari lalu
Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".
Baca SelengkapnyaJokowi Instruksikan Seluruh Kementerian Terintegrasi dengan INA Digital per Mei 2024
34 hari lalu
Presiden Jokowi meminta layanan yang mengintegrasikan administrasi kependudukan, pendidikan, kesehatan, kepolisian, bantuan sosial, dan keimigrasian - segera selesai.
Baca SelengkapnyaKominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital
44 hari lalu
Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.
Baca Selengkapnya