Dua Ekor Bayi Macan Tutul Persia Lahir di Rusia

Reporter

Senin, 22 Juli 2013 10:39 WIB

Anak macan tutul yang nyaris jadi santapan serigala memeluk induknya di cagar alam Masai Mara, Kenya. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Sochi – Dua ekor bayi macan tutul persia telah lahir di Taman Nasional Sochi, Rusia. Menurut pernyataan dari World Wildlife Fund, kelahiran ini adalah kelahiran pertama dalam 50 tahun terakhir di taman nasional ini.

Macan tutul persia telah masuk daftar hewan terancam punah milik International Union for the Conservation of Nature's sejak awal abad ke-20. Saat ini, diperkirakan hanya sekitar 1.290 ekor yang hidup di alam liar. Minimnya jumlah macan tutul yang hidup di alam liar disebabkan adanya perburuan liar dan hilangnya habitat asli mereka.

“Kedua bayi ini baru akan dilepaskan ke alam liar setelah mereka mempelajari berbagai keterampilan hidup,” kata Natalia Dronova, koordinator spesies hewan Rusia World Wildlife Fund kepada Live Science, Jumat, 19 Juli 2013. Keduanya diharapkan bisa memulai populasi baru di Pegunungan Kaukasus.

Macan tutul persia merupakan salah satu subspesies terbesar dari macan tutul. Mereka banyak ditemukan di Pegunungan Kaukasus Rusia dan daerah sepanjang Laut Kaspia.

Kini, kedua bayi macan tutul berada di Persian Leopard Breeding Rehabilitation Center, Taman Nasional Sochi. Di sini, mereka akan dipersiapkan untuk kembali ke habitat asli mereka di alam liar. Induk si bayi berasal dari Kebun Binatang Lisbon, Portugal. Ia bergabung di Sochi sejak tahun 2012.

Kedua anak macan tutul memiliki panjang sekitar 15 cm dan berat sekitar 700 gram. Untuk menjaga mereka agar tidak merasa terganggu, pihak taman nasional belum memberikan kontak atau perawatan apapun kepada mereka.

Anak macan tutul biasanya akan tetap berada di sarang selama sekitar 2 bulan. Pada saat itu, mereka akan mendapat asupan makanan dari ASI atau serpihan daging dari makanan induknya. Barulah setelah 2 bulan, mereka akan mulai belajar berburu. Pihak taman nasional berharap, kelahiran makhluk langka ini akan menjadi langkah kecil untuk memulihkan lagi populasi mereka.

LIVE SCIENCE | ANINGTIAS JATMIKA

Terhangat:
Front Pembela Islam | FPI | Hambalang | Bursa Capres 2014


Baca juga:

Tampilan Compose pada Gmail Membesar
Dropbox Akuisisi Endorse

SONY XPERIA L Responsif dan Elegan

Apple Beli HopStop

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya