Otak Manusia Ternyata Punya Sistem Navigasi GPS

Reporter

Senin, 12 Agustus 2013 03:16 WIB

Foto: livescience.com

TEMPO.CO, Washington--Sebuah jenis sel otak yang selama ini dikenal untuk membantu hewan melacak lokasi ternyata juga ditemukan pada manusia. Studi baru para peneliti ini menemukan untuk pertama kalinya sel otak pada manusia memiliki sistem navigas GPS.

Peneliti menemukan neuron, yang disebut sel jaringan, karena mereka diaktifkan dalam otak peserta penelitian dalam menjelajahi lingkungan virtual. Para peneliti mengungkapkan, sel-sel ini berfungsi seperti sistem GPS internal, dan juga mungkin memainkan perannya dalam memori.

"Sel-sel jaringan memberitahu seseorang di mana mereka berada dalam lingkungan mereka," kata Joshua Jacobs, peneliti dari Drexel University di Philadelphia, Amerika Serikat seperti dikutip dari laman NBC News, Ahad 11 Agustus 2013. Pada hewan, sel memberikan semacam tongkat pengukur untuk navigasi.

Pada akhir 1970-an, para ilmuwan menemukan neuron dalam hippocampus (pusat memori otak) yang aktif pada tikus ketika hewan-hewan itu berada di tempat tertentu. Ternyata sel-sel ini kemudian juga ditemukan pada manusia.

Pada tahun 2005, para ilmuwan menemukan sel-sel jaringan , yang memberikan masukan untuk menempatkan sel pada tikus, lalu pada kelelawar dan monyet. Sebuah studi pencitraan resonansi magnetik fungsional mengisyaratkan bahwa sel-sel jaringan itu juga terdapat pada manusia, tetapi studi baru ini masih perlu pembuktian yang kuat.

Jacobs dan rekan-rekannya mengasah lebih dalam penelitian pada sel-sel jaringan manusia menggunakan elektroda ditanamkan di otak pasien pada pengobatan epilepsi yang resistan terhadap obat. (Elektroda yang digunakan untuk membantu dokter menemukan asal kejang pasien.)

Dalam studi tersebut, para peserta penelitian memainkan simulasi permainan virtual nyata pada lingkungan luar. Mereka diminta untuk menemukan lokasi berbagai benda, seperti botol air dan sepeda. Benda tersebut akan hilang, dan peserta harus menavigasi atau melacak ke bekas lokasi obyek menggunakan joystick.

Selama tugas, para ilmuwan mendeteksi aktivitas sel-sel jaringan di daerah otak yang disebut korteks entorhinal, yang terlibat dalam memori, dan dipengaruhi oleh penyakit Alzheimer. Dalam studi tersebut, sel-sel menjadi aktif dalam pola jaringan segitiga, membentuk sistem koordinat untuk melacak gerakan seseorang.

Temuan ini membantu mengungkap bagaimana manusia melakukan pelacakan atau navigasi, dengan menunjukkan bahwa kita menggunakan mekanisme lokasi yang mirip dengan tikus dan hewan lainnya.

Beberapa bukti pada awalnya menunjukkan sistem sel jaringan otak berevolusi untuk mendukung navigasi pada hewan. Namun pada manusia, struktur otak yang sama juga terlibat dalam memori.

"Ini bisa membantu menjelaskan banyak penyakit yang terlibat dengan orientasi spasial," kata Jacobs. Orang dengan penyakit Alzheimer sering menjadi disorientasi terhadap suatu hal, dan mungkin pengobatan dengan menargetkan sel-sel jaringan mereka bisa membantu.

ROSALINA | NBC NEWS
Terhangat:

Arus Balik Lebaran
| Ahok vs Lulung | Sisca Yofie

Baca juga:

Tabur Bunga di Atas Makam Tradisi Israel?

Follower Akun Twitter SBY Tembus 3 Juta

Gara-gara Snowden, Layanan Email Lavabit Ditutup

Rival Instagram Bisa untuk Android

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya