Kurang Tidur Bisa Picu Nafsu Makan  

Selasa, 13 Agustus 2013 11:18 WIB

Ilustrasi. webmd.com

TEMPO.CO, California - Jika seseorang mengalami kekurangan waktu tidur pada malam hari, ia akan cenderung mengalami perubahan aktivitas otak. Dari situ akan muncul keinginan yang meningkat untuk mengkonsumsi makanan berkalori tinggi.

Matthew Walker, seorang peneliti dari University of California di Berkeley, bersama para rekannya melakukan studi pertama aktivitas otak soal relasi itu. Studi tersebut terkait dengan hasrat makan di antara orang-orang yang mengalami kurang tidur.

Para peneliti menggunakan fMRI untuk mempelajari pola sistem otak dari 23 responden. Riset dilakukan dengan dua fase. Pertama dilakukan ketika responden telah mendapat tidur malam yang cukup dan kedua dilakukan ketika responden melalui malam tanpa tidur.

Ternyata diketahui bahwa kekurangan waktu tidur dapat mengurangi aktivitas pada tiga area otak, antara lain yaitu mengganggu proses mencium aroma dan mengenali rasa, yang kemudian membuat seseorang merasa termotivasi untuk makan.

Dari hasil tingkat keinginan para responden terhadap makanan berkalori tinggi, para peneliti menyimpulkan bahwa para responden menginginkan makanan berkalori tinggi tersebut ketika mereka tidak atau kekurangan tidur, dibandingkan dengan ketika mereka tidur yang teratur.

Menurut Laurent Brondel, seorang peneliti dari University of Burgundy, Dijon, Perancis, penelitian ini masuk akal secara evolusi. Menurutnya, musim panas yang panjang dapat menghalangi hewan-hewan untuk tidur. Mereka lantas menggunakan waktu mereka terjaga untuk makan lebih banyak. Hal ini akan membantu mereka melewati hari-hari pada musim dingin.

Stephanie Greer, seorang anggota tim yang juga dari University of California, Berkeley, mengatakan, "Tubuh tidak membutuhkan lebih banyak energi jika seseorang lebih lama terjaga, tapi makanan berkalori tinggi akan menjadi lebih diinginkan setelah kurang tidur. Perubahan dalam keinginan makan didorong oleh kekurangan waktu tidur. Otak mungkin awalnya telah beradaptasi, tetapi sekarang mereka mal-adaptif dan tidak lagi bermanfaat bagi kesehatan kita."

Brondel setuju dengan kesimpulan Greer. "Kurang tidur berpengaruh terhadap mekanisme yang tidak diketahui, memodifikasi sensasi hedonis dan mengubah perilaku pencernaan," katanya.

CONNNIE PACIFICA | NEW SCIENTIST


Topik Terhangat:
Arus Balik Lebaran
| Ahok vs Lulung | Sisca Yofie | Penembakan Polisi | Bom Vihara Ekayana

Berita Terpopuler:

Kisah Pembunuhan Sisca Yofie Versi Pelaku

Haji Lulung Tak Mau Lagi Diadu dengan Ahok

Ayah Pembunuh Sisca Yofie Menyesal dan Malu

Eggi Sudjana Mengeluh Jarang Diwawancara Wartawan

Ini Kejanggalan Pengakuan Pembunuh Sisca Yofie

Berita terkait

Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

31 Agustus 2017

Bukan Dagingnya, Ini Bagian Tersehat dari Buah Alpukat  

Alpukat dikenal kaya dengan kandungan lemak baik dan potasium, mineral yang ampuh menjaga tekanan darah dan mencegah stroke.

Baca Selengkapnya

Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

8 Agustus 2017

Jangan Buang Makanan, Intip 10 Faktanya

Makanan yang saat ini terbuang di Eropa misalnya, dapat memberi makan 200 juta orang.

Baca Selengkapnya

Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

8 Agustus 2017

Alpukat Kaya Manfaat, Benarkah Dapat Meningkatkan Fungsi Otak?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Aging Neuroscience baru-baru ini mencoba membuktikan apakah alpukat bermanfaat untuk otak.

Baca Selengkapnya

Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

1 Agustus 2017

Superfood Itu Hoax, Tak Ada Makanan yang Komplet Gizinya

Ahli kesehatan menegaskan tidak ada satu pun makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh.

Baca Selengkapnya

BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

3 Juni 2017

BPOM: Makanan Mengandung Zat Berbahaya Menurun secara Nasional

Ketua BPOM Penny Kusumastuti Lukito memaparkan adanya penurunan jumlah makanan yang tidak memenuhi ketentuan dari BPOM secara nasional.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

21 April 2017

Indonesia dan Thailand Kerja Sama Teknologi Pascapanen untuk Buah  

Indonesia dan Thailand bekerja sama mengembangkan teknologi pascapanen untuk buah-buahan.

Baca Selengkapnya

Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

2 Maret 2017

Cabai Impor Asal Cina dan India Aman Dikonsumsi

Disperindag Provinsi Jawa Timur bersama dengan BBPOM Surabaya telah melakukan investigasi atas cabai impor asal Cina dan India.

Baca Selengkapnya

Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

1 Februari 2017

Awasi Peredaran Makanan, DKI Rilis Laboratorium Keliling  

Dengan begitu, kata Sumarsono, pemerintah dapat mendeteksi makanan yang mengandung racun dan bahan berbahaya.

Baca Selengkapnya

Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

12 Desember 2016

Kacang-Kacangan Ini Mampu Jadi Pengganti Daging

"Makanan kaya protein berbasis kacang-kacangan mengandung serat lebih banyak daripada daging babi dan sapi"

Baca Selengkapnya

Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

18 November 2016

Peneliti Menyimpan Ragi Bir yang Sempurna

Belgia terkenal memiliki ratusan bir berbeda tetapi tidak sebanding dengan ragi yang digunakan untuk membuatnya, sekitar 30.000 disimpan di es

Baca Selengkapnya