165 Ribu Orang Mendaftar Tinggal Selamanya di Mars

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 6 September 2013 04:42 WIB

Fotografer Reuters Jim Urquhart mendapat kesempatan membuat foto dokumentasi di Mars Desert Research Station (MDRS) di padang pasir Utah, tempat para peneliti bekerja, meneliti, dan hidup bersama dalam kondisi yang didesain seperti Planet Mars. Reuters.

TEMPO.CO , Jakarta:Lebih dari 165 ribu orang dari 140 negara telah mendaftar untuk medapatkan tiket sekali jalan ke Mars dengan tujuan menjadi koloni manusia pertama yang tinggal permanen di planet tersebut.

Proyek sekali jalan ke Mars ini diperkirakan menghabiskan biaya hingga empat miliar poundsterling dan diharapkan sebagian besar biaya tersebut bisa ditutup dari penjualan hak siar. Misi pengiriman koloni manusia dari Bumi ke Mars ini memang akan disiarkan langsung melalui televisi dan diyakini bisa menjadi acara media terbesar di dunia.

"Kenyataan berpadu dengan pertunjukan besar tanpa akhir dan seluruh dunia akan menyaksikannya. Ini adalah saat yang baik," kata Paul Romer, asisten penggagas dari Big Brother sekaligus perwakilan proyek, seperti dikutip dari laman The Guardian, Kamis 5 September 2013.

Pada 2015, sebanyak 40 kandidat akan memulai program pelatihan selama delapan tahun dimana mereka akan belajar bagaimana menyesuaikan diri dari situasi terisolasi dalam waktu lama. Hanya empat orang yang akan terpilih untuk dikirim ke Mars dan secara bertahap dikirim sejumlah orang lainnya dalam rentang setiap dua tahun sekali.

Laman website The Mars One memberikan pernyataan bahwa proses pengembalian kandidat ke bumi "tidak bisa diantisipasi atau diharapkan" karena terdapat tantangan teknis dan fisiologis.

Gaya gravitasi permukaan Mars adalah 38 persen dari yang ada di Bumi, dimana dapat menyebabkan banyak perubahan dalam kepadatan tulang, kekuatan otot dan sirkulasi sehingga kandidat nantinya tidak memungkinkan dapat bertahan seperti kondisi saat di Bumi. Para kandidat yang nantinya merangkap sebagai astronot itu juga akan membutuhkan roket yang dirakit lengkap dengan bahan bakar penuh, sistem penyokong kehidupan yang tahan selama tujuh bulan perjalanan dan kapasitas dermaga untuk stasiun angkasa yang mengorbit Bumi atau pendaratan aman saat masuk Mars.

Mereka yang mengikuti misi ke Mars ini kemungkinan besar tidak akan kembali lagi ke Bumi dan tidak bisa berkumpul kembali bersama keluarga karena keterbatasan dana, teknologi, dan bahan bakar. Proyek ke Mars akan diluncurkan pada 2022 dan sampai di Mars pada 2023. Jarak perjalanan dari Bumi ke Mars sejauh 140 juta mil (225 juta kilometer).

Ide ini dicetuskan oleh seorang pengusaha Belanda bernama Bas Lansdorp. Seperempat dari 165 ribu pelamar ini berasal dari Amerika Serikat, Cina, Brasil, India, Rusia, dan Inggris.

ROSALINA | THE GUARDIAN
Topik Terhangat
Delay Lion Air | Jalan Soeharto | Siapa Sengman | Polwan Jelita | Tes Penerimaan CPNS

Berita Terpopuler
Istri Jaksa Pamer Pistol Juga Kerap Berulah
Jaksa MP 'Pamer' Pistol Pernah Tangani Buruh Panci
Jaksa Pamer Pistol Diperiksa Pengawas Kejagung
Jatah BLSM Diambil Orang, Kakek Ini Meninggal
2 Polisi Bernama Agus, Selamatkan Nyawa Warga


Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

12 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

14 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

15 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

38 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

41 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

41 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

41 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

46 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

50 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

55 hari lalu

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri