Video game kontroversial Grand Theft Auto sudah mencapai seri kelima tahun ini. Para orang tua harus mengawasi anak-anak yang bermain game ini, karena adegan kekerasan dan skenario permainan tentang kriminalitas ini diklaim semakin mendekati kenyataan. telegraph.co.uk
TEMPO.CO, Jakarta - Usaha yang dilakukan pengembang game Rockstar Game untuk membuat seri terbaru Grand Theft Auto atau GTA kembali meraih sukses sepertinya tidak main-main. Selain waktu pengerjaan yang cukup lama, yaitu 5 tahun, pengembang game perlu menggelontorkan banyak dana untuk kesempurnaannya. GTA V dinyatakan sebagai game termahal sepanjang sejarah game, yaitu menghabiskan dana sebesar US$ 265 juta.
Kepopulerannya sejak tahun 1998 menjadi motivasi pengembang game dan penciptanya, Dan Houser, untuk membuat game GTA V ini semakin dicintai. Tema permainan dengan alur yang 'bebas' membuat game ini digandrungi banyak orang. Selain itu, dengan jenis endless game, GTA bisa dimainkan berulang-ulang.
Seri sebelumnya, GTA IV, sudah terjual 25 juta kopi sejak dirilis pada Apri 2008 lalu. Untuk seri terbarunya ini, GTA V sudah sangat ditunggu oleh para gamer. Bahkan, untuk pre-order saja, game ini dipesan oleh 2.5 juta orang sejak dibuka.
Sebelum peluncurannya, game ini juga sempat mengalami berbagai masalah. Misalnya, bulan lalu, konten game sempat diretas oleh hacker di Eropa. Selain itu, komentar negatif dari pihak orang tua mengenai kegunaan bahasa dan kekerasan dalam game ini masih deras mengalir. Kekhawatiran dampak buruk dari game ini masih diantisipasi oleh beberapa pihak.
Meski banyak 'kerikil', Rockstar tetapi optimistis game ini akan kembali sukses seperi sebelumnya. Game GTA V akan diluncurkan pada 17 September 2013. Untuk konsol game, sejauh ini, game GTA V baru tersedia untuk PS4 saja.
