TEMPO.CO, Buenos Aires - Polisi Argentina mengatakan mereka telah menangkap seorang peretas berusia 19 tahun yang diduga memimpin jaringan khusus dalam penipuan dan transaksi. Pemuda yang identitasnya belum terungkap itu adalah anak seorang insinyur sistem informasi. Dia dijuluki super-hacker, mengalihkan sekitar US$ 50 ribu per bulan atau setara Rp 570 ribu ke rekening bank-nya.
Polisi yang tergabung dalam "Operation Zombie" menyerbu rumahnya di Buenos Aires dan menyita komputer canggih dan peralatan teknologi lainnya. Pejabat mengidentifikasi, bersama enam orang lainnya, ia ikut terlibat dalam jaringan kriminal.
Operation Zombie dimulai tahun 2012. Ia terendus ketika seorang pengusaha, yang menawarkan layanan hosting untuk halaman web pribadi di server-nya, mengatakan peretas telah memasuki server-nya untuk mencegat lalu lintas uang.
Mantan pengacara kriminal Graciela Gils Carbo, yang kini menjadi Jaksa Agung Argentina, memerintahkan polisi federal untuk memulai investigasi. Mereka menemukan bahwa orang yang sama mencuri dari pengiriman uang dan situs game online.
Ia menggangsir dana dengan cara mengingatkan korban seolah-olah transfernya ditolak. Kemudian, dia mengoperasikan ribuan komputer "zombie" sehingga pengguna tidak bisa mengakses rekening mereka pada waktu serangan.
AL JAZEERA | TRIP B
Berita terkait
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada
22 hari lalu
Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada
Baca SelengkapnyaWaspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya
23 hari lalu
Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan
23 hari lalu
Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaSpesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman
27 hari lalu
Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.
Baca SelengkapnyaPenularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan
28 hari lalu
Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKetahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah
30 hari lalu
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.
Baca SelengkapnyaFakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit
31 hari lalu
Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.
Baca SelengkapnyaKenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya
31 hari lalu
Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.
Baca SelengkapnyaWaspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri
33 hari lalu
Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?
34 hari lalu
Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?
Baca Selengkapnya