TEMPO.CO, Jakarta - Aplikasi Twitter dan Facebook mengembangkan layanan iklan televisi untuk meraup pendapatan besar dari industri iklan yang saat ini masih didominasi Google.
Kedua aplikasi ini mulai menyediakan layanan video yang berisi iklan, yang telah disediakan oleh Google pada platform YouTube sejak beberapa tahun terakhir. Twitter, yang bakal menggelar penjualan saham perdana pada Nopember nanti, mencoba memperluas jangkauan fitur #hashtag untuk mendorong peningkatan penonton televisi.
Selama beberapa tahun terakhir, fitur #hashtag telah muncul pada acara utama televisi untuk penanda komunikasi antara televisi dengan penontonnya. Dan Facebook menggelar layanan serupa bekerja sama dengan Trendrr. "Saya kira kita saat ini ada pada tahapan di mana percakapan masyarakat adalah antara televisi plus Facebook," kata Carolyn Everson, Vice President of Global Marketing Facebook.
Namun, eksekutif Twitter, Adam Bain, kurang sependapat tentang hal ini. "Kami dulu memikirkan Twitter plus TV, sekarang kami malah memikirkan Twitter dikalikan dengan TV."
Kedua jejaring sosial ini memang terus tumbuh dan saling berkompetisi menawarkan fitur terbaik. Pada 2009, jumlah rata-rata pengguna Twitter sebanyak 126 orang dan pada tahun lalu menjadi 208 orang. Sedangkan pengguna Facebook pada periode yang sama berjumlah rata-rata 262 orang dan meningkat menjadi 303 orang.