Tubuh Pria Ini Bisa Hasilkan Alkohol  

Reporter

Rabu, 25 September 2013 21:48 WIB

Ralstonia eutropha, bakteri penghasil alkohol untuk bahan bakar. energydigital.com

TEMPO.CO, Texas - Seorang pria berusia 61 tahun asal Texas, Amerika Serikat, bisa mabuk meski ia tidak mengkonsumsi minuman beralkohol apa pun. Setelah diselidiki ternyata ada jamur ragi yang bersarang di ususnya. Jamur ragi itulah yang memproduksi alkohol dengan kadar dan jumlah yang cukup tinggi.

Pria yang disembunyikan namanya itu didiagnosis menderita sindrom fermentasi usus. Kondisi ini terjadi akibat adanya jamur ragi Saccharomyces cerevisiae--biasa digunakan untuk fermentasi bir, anggur, dan tapai--hidup dalam ususnya lalu mengubah gula dan karbohidrat yang dikonsumsinya menjadi etanol.

Awalnya tak ada yang percaya pria itu bisa mabuk meski sebelumnya tak mengkonsumsi minuman beralkohol. Istrinya yang bekerja sebagai perawat akhirnya memeriksa pria itu menggunakan alat pendeteksi alkohol dalam napas.

Meski sang suami mengaku tak minum minuman beralkohol apa pun, ternyata kadar alkohol dalam darahnya mencapai 0,4 persen atau hampir lima kali lipat dari batas yang diizinkan dalam aturan mengemudi di Amerika Serikat.


Pria itu mulai mabuk tanpa sebab pada 2004 dan sempat dirawat di rumah sakit pada 2009. Kepada perawat, pria yang identitasnya disembunyikan itu bersikeras tidak mengkonsumsi minuman beralkohol. Namun petugas rumah sakit percaya bahwa dia adalah peminum berat.

Pada 2010 pria itu menjalani tes dan observasi di rumah sakit yang mewajibkannya tak menyentuh alkohol selama 24 jam. Anehnya, meski hanya makan kudapan, kadar alkohol dalam darah pria itu melesat hingga 12 persen.

Selanjutnya: Jamur ragi diprediksi berkembang di dalam ususnya.

<!--more-->

Jamur ragi diprediksi berkembang di dalam usus pria itu setelah ia mengkonsumsi antibiotik pada 2004. Pria itu lalu mendapatkan pengobatan anti-jamur dan mengkonsumsi suplemen berisi "bakteri baik" untuk mengatur kembali isi ususnya.

Dalam sesi terapi selama enam minggu, pria itu hanya mengkonsumsi makanan bebas gula, karbohidrat, dan alkohol. Kadar alkohol dalam darahnya pun turun hingga nol persen dan tak ditemukajejak si jamur ragi.


Laporan yang dibuat oleh peneliti Barbara Cordell dari Panola College di Carthage, Texas, dan Justin McCarthy, seorang gastroenterolog atau ahli penyakit perncernaan, menyebutkan bahwa fenomena itu tidak dikenal dalam dunia medis Barat.


"Hanya ada beberapa kasus serupa yang dilaporkan dalam tiga dasawarsa terakhir," tulis Cordell dalam laporannya, seperti dikutip laman Livescience dan CNN, Rabu, 25 September 2013.


Laporan yang dimuat dalam International Journal of Clinical Medicine menyebutkan bahwa sindrom fermentasi usus bisa terjadi akibat implikasi sosial seperti kehilangan pekerjaan, masalah dalam hubungan, stigma, hingga masalah hukum.

Meski jarang terjadi, Cordell dan McCarthy menyarankan agar petugas medis tak mengabaikan gejala sindrom itu atau laporan sejenis dari pasien.

LIVESCIENCE | CNN | GABRIEL TITIYOGA

Berita terkait

Tim Peneliti Ungkap Rahasia Kimia dan Gen di Balik Rasa Jeruk Manis

55 hari lalu

Tim Peneliti Ungkap Rahasia Kimia dan Gen di Balik Rasa Jeruk Manis

Sekarang kita tahu apa yang membuat jeruk berasa jeruk manis. Menolong untuk mendapatkan hibrida yang toleran penyakit dengan rasa yang tetap.

Baca Selengkapnya

Panitia 'Keprucut' Umumkan Pemenang Hadiah Nobel Kimia, Terkirim ke Media Swedia

4 Oktober 2023

Panitia 'Keprucut' Umumkan Pemenang Hadiah Nobel Kimia, Terkirim ke Media Swedia

Nama-nama yang disebut sebagai pemenang hadiah Nobel bidang kimia secara tidak sengaja diumumkan.

Baca Selengkapnya

Pengertian Zat Tunggal, Jenis, dan Contohnya

28 Agustus 2023

Pengertian Zat Tunggal, Jenis, dan Contohnya

Zat tunggal merupakan sesuatu yang menempati ruang serta memiliki massa.

Baca Selengkapnya

Tim Mobil Berpenggerak Reaksi Kimia ITS Juarai Kompetisi Chem-E-Car di India

22 Agustus 2023

Tim Mobil Berpenggerak Reaksi Kimia ITS Juarai Kompetisi Chem-E-Car di India

Tim Spektronics ITS meraih dua gelar juara pada Chem-E-Car Competition di India.

Baca Selengkapnya

Siswa Indonesia Raih 4 Medali Olimpiade Kimia Internasional di Swiss

31 Juli 2023

Siswa Indonesia Raih 4 Medali Olimpiade Kimia Internasional di Swiss

Empat siswa Indonesia sukses meraih empat medali di International Chemistry Olympiad (IChO) ke-55 di Zurich, Swiss.

Baca Selengkapnya

Sempat Terpuruk, Abraham Siswa SMAK 1 Penabur Sabet Medali di Olimpiade Kimia 2023 di Swiss

31 Juli 2023

Sempat Terpuruk, Abraham Siswa SMAK 1 Penabur Sabet Medali di Olimpiade Kimia 2023 di Swiss

Abraham Abednego Lincoln, siswa SMAK 1 Penabur berhasil meraih medali dalam Olimpiade Kimia 2023 di Swiss.

Baca Selengkapnya

Universitas Pertamina Gandeng Mustika Ratu Buka Jurusan Ilmu Kosmetik

26 Mei 2023

Universitas Pertamina Gandeng Mustika Ratu Buka Jurusan Ilmu Kosmetik

Dalam perjanjian ini Universitas Pertamina dengan PT Mustika Ratu sepakat untuk mengadakan penyelenggaraan pendidikan dan penelitian.

Baca Selengkapnya

Barat Jatuhkan Sanksi Baru untuk Rusia, Moskow: Tidak Akan Berdampak

25 Februari 2023

Barat Jatuhkan Sanksi Baru untuk Rusia, Moskow: Tidak Akan Berdampak

AS, Barat dan anggota G7 menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia bersamaan dengan setahun invasi ke Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenali Joseph Louis Gay-Lussac, Kimiawan Penemu Sifat Gas

6 Desember 2022

Mengenali Joseph Louis Gay-Lussac, Kimiawan Penemu Sifat Gas

Kimiawan Joseph Louis Gay-Lussac mengumumkan eksperimen yang dikenal sebagai hukum Gay-Lussac berkenaan sifat gas

Baca Selengkapnya

Bagaimana Kisah Charles Macintosh? Penemu Jas Hujan

4 November 2022

Bagaimana Kisah Charles Macintosh? Penemu Jas Hujan

Jas hujan dikenal luas akibat fungsinya yang menahan orang basah ketika musim hujan tiba. Bagaimana kisah penemunya?

Baca Selengkapnya