Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Kisah Charles Macintosh? Penemu Jas Hujan

image-gnews
Pengunjuk rasa pro-demokrasi mengenakan jas hujan dan helm saat menghadiri protes anti-pemerintah, di Bangkok, Thailand 18 Oktober 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha
Pengunjuk rasa pro-demokrasi mengenakan jas hujan dan helm saat menghadiri protes anti-pemerintah, di Bangkok, Thailand 18 Oktober 2020. REUTERS/Athit Perawongmetha
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jas hujan menjadi perlengkapan yang sering digunakan manusia saat menerobos hujan. Namun, profil penemunya, Charles Macintost, mungkin masih jarang didengar. Bagaimana kisahnya?

Kehidupan Awal

Mengutip dari laman University of Glasgow, Charles Macintosh, disebut sebagai penemu jas hujan macintosh. Macintosh lahir pada tahun 1766 dan belajar di Universitas sepanjang hidupnya. Charles adalah putra George Macintosh, seorang pedagang yang mendirikan pabrik pewarna George MacIntosh & Co. Sebelum penemuan jas hujan, Dia adalah seorang pebisnis yang sukses sebelum dia berusia dua puluh tahun.

MacIntosh memperoleh paten untuk pembuatan kain kedap air dengan lapisan karet pada tahun 1823. Bersama Thomas Hancock ia mendirikan bisnis manufaktur yang berbasis di Glasgow dan Manchester. Kelak produknya digunakan penjelajah dalam ekspedisi Arktik. Pada tahun 1824 ia diangkat menjadi Anggota Royal Society.

Slagi sibuk bisnis, dia juga menyempatkan diri untuk belajar di Universitas Glasgow. Menariknya dia menghadiri kelas pada waktu yang sama dengan putranya, George. Bagi Charles Macintost, usia tidak pernah menjadi penghalng dalam melanjutkan belajar. Dia menghadiri kelas  Filsafat Alam dengan William Meikleham pada tahun 1805 dan kelas Kimia dengan Thomas Thomson ketika dia berusia lima puluhan.

Meskipun Charles MacIntosh dikenal sebagai penemu jas hujan, karyanya dalam sains, khususnya kimia industri, juga harus diingat.

 

Penemuan Jas Hujan

Baca : Jas Hujan, Riwayatnya Dulu dan Sekarang

Charles MacIntosh merupakan ahli kimia Skotlandia, yang terkenal karena menemukan cara membuat pakaian tahan air dengan menggunakan karet  yang dilarutkan dalam nafta tar batubara untuk merekatkan dua lembar kain menjadi satu.

Pada tahun 1823, ketika mencoba menemukan kegunaan limbah pabrik gas, Macintosh melihat jika nafta tar batubara bisa melarutkan karet. Dia kemudian mengambil kain wol, mengecat satu sisinya dengan larutan karet, dan menempelkan kain wol tebal di atasnya, sehingga membuat air tak bisa menembus wol karena terhalang lapisan karet.

Setelah itu, ia memulai membuat mantel dan pakaian lainnya. Tapi tantangan mulai muncul. Dalam proses menjahit jas hujan, penjahit melubangi kain, sehingga air hujan bisa masuk.

Jas hujan yang belum sempurna tersebut mempunyai beberapa kelemahan yaitu menjadi kaku di musim dingin dan lengket di cuaca panas. Saat itu memang belum ditemukan karet tahan cuaca yang baru ada di tahun 1839.

 

Penyempurnaan Jas Hujan

Baca : Jas Hujan Penyuling Air Hujan

Dilansir dari laman undiscoveredscotland.co.uk, Macintosh terus berupaya menyempurnakan kain tahan air yang tak terpengaruh cuaca. Sampai akhirnya ia bertemu mitra yang tepat.

Pada 1823 Macintosh terpilih sebagai Anggota Royal Society. Di tahun berikutnya ia menjalin kemitraan dengan industrialis asal Manchester, Hugh Hornby Birley, direktur Manchester Gas Works, yang sekaligus pemintal kapas dan penenun.

Hasilnya adalah sebuah pabrik yang memproduksi bahan tahan air yang dipasarkan dengan nama "Mackintosh" dengan tambahan "k". Hasil konsekuensialnya adalah pengenalan item pakaian baru: "Mackintosh" tahan air atau hanya "mac".

Sejak saat itu, MacKintosh telah menjadi istilah umum untuk jas hujan apa pun. Hal itu tak lepas dari Charles Macintosh mematenkan kainnya pada tahun 1823.

Meskipun Charles Macintosh dikenal karena kain tahan airnya, ia juga berkontribusi penting dalam bidang kimia industri pada awal 1800-an. Dia meninggal pada tahun 1843 di Dunchattan, dekat Glasgow, dan dimakamkan di halaman gereja Katedral Glasgow. Namanya melekat di bidang pakaian dan fashion.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Baca : Viral, Jas Hujan Jokowi Rp 10 Ribu, Pedagang Sebut Plus Minusnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

7 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

7 hari lalu

Model memperagakan busana saat mengikuti acara Embrance The Spirit of The Dragon Lunar Year di Sarinah Mall, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Gelaran tersebut diikuti oleh sejumlah desainer ternama seperti Amanda Hartanto, Batik Chic, Brainstones, Ciel, Ghea, Goldmart, Roemah Kebaya, hingga Tulola. TEMPO/ Febri Angga Palguna
5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.


7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

10 hari lalu

Ilustrasi wanita menyemprotkan parfum di pergelangan tangan. Foto: Freepik.com/Lifestylememory
7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.


Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

11 hari lalu

Produk fesyen Mylea dari Mycotech Lab (MYCL) yang terbuat dari jamur miselium (mycelium). Dok: MYCL
Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

14 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

15 hari lalu

Ilustrasi mesin cuci. Shutterstock
Ragam Barang yang Pantang Dimasukkan ke Mesin Cuci karena akan Memperpendek Masa Pakai

Pakar menjelaskan apa saja yang sebaiknya tak dimasukkan ke dalam mesin cuci karena bisa memperpendek masa pakai peralatan rumah tangga ini.


Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

16 hari lalu

Ilustrasi belanja atau pusat perbelanjaan di Tokyo, Jepang. Unsplash.com/Cosmin Serban
Wisata Belanja di Tokyo, 7 Barang Ini Wajib Dibeli

Sebelum merencanakan perjalanan wisata belanja ke Tokyo, ada beberapa hal yang perlu diketahui termasuk barang-barang terbaik yang harus dibeli


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

20 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


9 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penonton Festival Coachella

23 hari lalu

Sejumlah pengunjung berkumpul saat menghadiri Festival Musik dan Seni Coachella Valley di Indio, California, AS, 15 April 2018. (Photo by Amy Harris/Invision/AP)
9 Kesalahan yang Sering Dilakukan Penonton Festival Coachella

Seorang warga lokal Lembah Coachella memapaarkan kesalahan yang sering dilakukan penonton festival Coachella


Begini Aturan Pakaian, Rambut hingga Riasan Wajah bagi Peserta UTBK SNBT 2024

23 hari lalu

Sejumlah peserta antre sebelum  mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Begini Aturan Pakaian, Rambut hingga Riasan Wajah bagi Peserta UTBK SNBT 2024

Peserta UTBK SNBT 2024 wajib mengikuti aturan pakaian, make up dan rambut saat ujian. Bila tidak ditaati, peserta tidak diizinkan mengikuti ujian