Misteri Letusan Besar Abad 13 Merujuk ke Lombok  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 1 Oktober 2013 14:17 WIB

Danau Segara Anak di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. TEMPO/Supriyantho Khafid

TEMPO.CO, London - Para ilmuwan telah menemukan letak gunung api yang meletus hebat pada abad ke-13. Saking kuatnya, jejak letusan pada 1257 itu tersimpan pada lapisan es di Kutub Utara dan Antartika.

Teks-teks abad pertengahan Eropa merekam pendinginan mendadak iklim dan gagal panen pada tahun itu. Dalam jurnal Proceeding of the National Academy Sciences of The United State of America, para ahli memastikan sumber letusan berasal dari Gunung Berapi Samalas di Pulau Lombok, Indonesia.

Kini, hanya sedikit yang tersisa dari struktur gunung aslinya, yaitu hanya berupa sebuah danau kawah besar, Danau Segara Anak.

Tim ini mengaitkan jejak belerang dan debu di es kutub dengan data yang dikumpulkan di wilayah Lombok itu, termasuk tanggal radiokarbon, jenis dan penyebaran batuan dan abu yang dikeluarkan, lingkaran pohon, bahkan sejarah lokal tentang kejatuhan Kerajaan Lombok sekitar abad ke-13.

"Bukti ini sangat kuat dan menarik," kata Prof Clive Oppenheimer dari Cambridge University, Inggris, seperti dikutip British Broadcast Corporations edisi hari ini, 1 Oktober 2013.

Rekan kerjanya, Prof Franck Lavigne, dari Pantheon-Sorbonne University, Prancis, mengatakan mereka melakukan sesuatu yang mirip dengan investigasi kriminal. “Kami tidak tahu pelakunya pada awalnya, tapi kami punya waktu pembunuhan dan sidik jari dalam bentuk geokimia pada inti es, yang memungkinkan kami untuk melacak gunung berapi yang bertanggung jawab atas letusan besar itu," ujarnya.

Letusan tahun 1257 itu telah banyak dikaitkan dengan gunung berapi di Meksiko, Ekuador, dan Selandia Baru. Tapi dugaan itu selalu direvisi karena perbedaan tanggal dan jejak geokimia. "Hanya Samalas yang bisa memenuhi semua syarat," ujar para peneliti.

Studi tim di Lombok menunjukkan sebanyak 40 kilometer kubik batuan dan abu terlempar dari gunung berapi itu, dan material erupsi kemungkinan naik 40 km atau lebih ke langit. Material itu tersebar ke seluruh dunia dan terlihat pada lapisan es Greenland dan Antartika. Dampak terhadap iklim akan menjadi signifikan.

Teks abad pertengahan menggambarkan cuaca mengerikan menyusul musim panas pada tahun 1258. Cuaca waktu itu dingin dan hujan tak henti-henti menyebabkan banjir.

Para arkeolog baru-baru ini menempatkan tahun 1258 pada kerangka ribuan orang yang dikuburkan di kuburan massal di London. "Kami tidak bisa mengatakan dengan pasti dua peristiwa itu terkait, tetapi populasi pasti telah tertekan," kata Prof Lavigne kepada BBC News.

Dibandingkan dengan ledakan bencana yang relatif baru, para peneliti percaya Samalas setidaknya sebesar Krakatau (1883) dan Tambora (1815). Simak berita tekno lainnya di sini.

ERWIN Z. PRIMA


Berita lain
Dapat Gaji Tinggi karena Googling Nama Sendiri
8 Gadget yang Akan Jadi Kuno
BBM Akan Tersedia untuk Windows Phone
BlackBerry Diskon Harga Ponsel Q10 dan Z10
Sudah Tiada, Nenek Ini Terekam Google Street View









Berita terkait

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

3 hari lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

12 hari lalu

3 Perbedaan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Dengan perbedaan signifikan dalam lokasi, aktivitas vulkanik, dan dampak lingkungan, Gunung Ruang dan Gunung Raung menunjukkan perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

13 hari lalu

Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

17 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

20 hari lalu

Seluruh Penerbangan Wings Air Ternate-Manado Tidak Dioperasikan

Seluruh aktivitas penerbangan pesawat Wings Air rute Ternate - Manado PP pada Kamis tidak dioperasikan pasca Gunung Raung erupsi.

Baca Selengkapnya

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

31 Desember 2022

Perkebunan Glenmore, Secuil Jejak Skotlandia di Ujung Timur Jawa

Perkebunan Glenmore tempat mereka bekerja itu berada di Desa Margomulyo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

22 Desember 2022

Beji Antaboga, Wisata Religi 5 Agama di Kaki Gunung Raung

Beji Antaboga dapat ditempuh dua jam perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

29 Juli 2022

Status Gunung Raung Naik Jadi Waspada, Ini Penjelasan Bahayanya

Badan Geologi akhirnya menaikkan status aktivitas Gunung Raung di Jawa Timur dari Normal menjadi Waspada hari ini, Jumat 29 Juli 2022.

Baca Selengkapnya

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

28 Juli 2022

Berstatus Normal, Gunung Raung Tiba-tiba Erupsi

Erupsi Gunung Raung bukan disebabkan aktivitas pergerakan magma.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

13 Juni 2022

5 Destinasi Wisata ini Kerap Jadi Spot Olahraga Paralayang

Lima destinasi wisata alam ini sering menjadi lokasi olahraga paralayang. Di mana saja?

Baca Selengkapnya