Dexter Rampok Jutaan Dolar di Afrika Selatan

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 17 Oktober 2013 08:10 WIB

virus.

TEMPO.CO, Cape Town - Bank-bank di Afrika Selatan menderita kerugian jutaan dolar setelah penjahat memperoleh data kartu pembayaran dari terminal point-of-sale elektronik yang terinfeksi malware.

Media ekonomi yang berbasis di New York melaporkan, Selasa, 14 Oktober 2013, ratusan ribu orang kemungkinan menjadi korban penipuan itu, yang terutama difokuskan pada gerai KFC dan restoran makanan cepat saji lainnya di Afrika Selatan. Kantor berita itu mengutip seorang pejabat Payments Association of South Africa yang mengatakan, "Tidak ada satu bank yang belum terpengaruh," sebagaimana dikutip ArsTechnica, Rabu, 16 Oktober 2013.

Secara keseluruhan, kerugian mencapai puluhan juta rand Afrika Selatan, yang dikonversi menjadi jutaan dolar AS. TechCentral, mengutip CEO Payments Association Walter Volker, melaporkan data kartu diperoleh dari terminal point-of-sale yang terinfeksi perangkat lunak berbahaya, yang dikenal sebagai Dexter.

Malware itu, yang mengunggah isi dari memori komputer terminal ke server yang dikendalikan oleh sindikat kriminal, pertama kali terkuak sepuluh bulan lalu. Malware itu mampu mengisolasi data Track 1 dan Track 2 kartu pembayaran yang terdapat dalam memori.

Sebelumnya, malware itu telah menginfeksi ratusan terminal pengecer, hotel, restoran, dan bisnis besar lainnya yang berada di Amerika Utara dan Eropa, menurut para peneliti di Seculert, perusahaan keamanan berbasis di Israel yang diyakini telah menemukan Dexter. Malware tersebut mendapatkan namanya dari teks yang ditemukan pada salah satu file-nya.

"Butuh waktu cukup lama untuk sampai ke dasar dari (insiden ini) karena ini bukan malware standar Dexter, yang sempat berkeliaran dan dapat diatasi oleh banyak program perangkat lunak antivirus," kata Volker kepada TechCentral. "Yang satu ini adalah varian yang diubah untuk (menghindari deteksi) oleh perangkat lunak antivirus."

Kata Volker, ketika pelanggan menggunakan kartu mereka di salah satu restoran yang jadi target, terminal yang telah terinfeksi mengirim data ke penjahat yang kemungkinan besar terletak di negara lain. Nomor verifikasi kartu yang terletak pada punggung kartu tidak terpengaruh oleh malware itu, yang mencegah operator membuat pembelian online terhadap kartu. Namun, data kartu dapat dijual di forum-forum dan dimanfaatkan untuk membuat klon kartu yang dapat digunakan di toko-toko.

Para peneliti masih belum tahu persis bagaimana terminal berbasis Windows Microsoft terinfeksi oleh Dexter. Terminal biasanya tidak digunakan untuk menelusuri situs Web atau membaca e-mail, sehingga tidak mungkin bahwa eksploitasi Web atau e-mail phishing adalah penyebabnya. Besar kemungkinan perantaranya adalah alat yang digunakan untuk memperbarui komputer point-of-sale.

Simak berita tekno lainnya di sini.

ARSTECHNICA | ERWIN Z

Berita lain
Begini Cara Gunakan Android KitKat di Ponsel Lama
Meski `Shutdown`, Superkomputer Google Tetap Jalan
Spesies Baru Ikan Arapaima Ditemukan di Amazon
Twitter Siapkan Fitur Baru 'Direct Message'
5 Rahasia Manfaatkan Instagram Dalam Fotografi

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

19 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

20 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

21 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

24 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

26 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

27 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

28 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

28 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

31 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

32 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya