TEMPO.CO, Surakarta - Penduduk di bantaran Sungai Bengawan Solo suatu ketika tak perlu buru-buru mengungsi ketika air sungai meluap dan menggenangi rumah mereka saat musim hujan. Seorang siswa SMA sudah membuat alat yang disebut “deteksi banjir sederhana” untuk memberi peringatan pada warga sebelum diterjang banjir. Perangkat ini dipresentasikan dalam lomba kreativitas dan inovasi yang diselenggarakan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Surakarta di Solo Techno Park, Kamis, 17 Oktober 2013.
Perangkat itu berupa piring plastik bening tersambung dengan pelat besi. Di bagian atas wadah, ada kayu dengan lempengan besi yang melekat di bawahnya. Begitu pelat besi menyentuh lempengan, alarm pun berbunyi nyaring.
Menurut pembuatnya, Chanda Pandestria, alat itu masih purwarupa (berskala kecil). “Saya belum pernah mencoba langsung di sungai,” kata siswa kelas XII SMA 4 Surakarta ini kepada Tempo. Cara kerjanya, air yang meninggi akan mengangkat piring plastik dan membuat pelat besi menyentuh lempengan dan memicu bunyi alarm. “Alarm bisa dipasang di tiap rumah penduduk di bantaran sungai.”
Chandra terinspirasi dari pengalaman saat rumah orang tuanyanya nyaris kebanjiran pada awal 2011. “Rumah saya berjarak 1 kilometer dari tepi Sungai Bengawan Solo,” kata warga Ngebrak, Plumbon, Mojolaban, Sukoharjo ini.
Sementara trio Dewangsa Hariyos, Ghazy Wira, dan Akta Shodiq membuat kotak multiguna. Kelompok siswa kelas II SMP 1 Surakarta ini membuat wadah berbagai benda karena saat ini ukuran rumah tergolong sempit. “Boks ini bisa untuk papan catur, meja, dan kursi,” ujar Dewangsa. Panjangnya 1,2 meter dan lebar 40 sentimeter. Tiap kotak disambungkan dengan engsel. “Mudah dibuat karena bisa dari limbah kayu,” katanya.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Surakarta Agus Djoko Witiarso mengatakan lomba ini baru pertama kali digelar. “Kami ingin menampung ide kreatif dari siswa,” ujarnya. Ada 31 kelompok peserta dari berbagai sekolah di Surakarta. “Kami akan membantu pengembangan karya yang dinilai mudah diaplikasikan.”
Menurut penanggung jawab kegiatan Henny Irmawati, ada tujuh tema karya yang dilombakan, yaitu pertanian dan pangan, energi, kesehatan obat dan kosmetika, manufaktur, kelautan dan perikanan, industri rumah tangga, dan kemasyarakatan. Akan dipilih lima pemenang dengan juara pertama mendapat uang tunai Rp 3 juta. “Titik berat penilaian pada orisinalitas karya,” kata Henny.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
Solo Menari 2024 Angkat Tema Animal Movement, Digelar di Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo
2 hari lalu
Tema Animal Movements pada Solo Menari 2024 berelasi dengan Solo Safari dan Taman Sriwedari yang mewakili Kota Solo di masa kini dan masa lalu.
Baca SelengkapnyaGibran Undang Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Objek Wisata di Solo Juni Mendatang
3 hari lalu
Dalam pertemuan dengan Ma'ruf Amin, Gibran menyampaikan meminta wapres meresmikan tempat wisata di Solo pada Juni mendatang.
Baca SelengkapnyaHarga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram
8 hari lalu
Harga bawang merah untuk pembelian secara eceran bahkan mencapai Rp 80 ribu per kg.
Baca SelengkapnyaPeriode Libur Lebaran: 5 Rekomendasi Makanan Khas Kota Solo
11 hari lalu
Kota Solo menjadi surga kuliner bagi pengunjung yang tengah berlibur di kota ini, termasuk libur Lebaran.
Baca Selengkapnya7 Hotel Dekat dari Stasiun Solo Balapan yang Harganya Terjangkau
34 hari lalu
Jika Anda pergi ke Solo, ada beberapa pilihan hotel dekat dari Stasiun Solo Balapan yang harganya terjangkau dan fasilitas lengkap.
Baca SelengkapnyaJumlah Kursi PDIP di DPRD Solo Anjlok 10, PSI Bertambah Jadi 5
43 hari lalu
Perolehan kursi PDIP di DPRD Solo pada Pileg kali ini turun jika dibandingkan dengan Pileg 2019, yaitu dari 30 kursi menjadi 20 kursi.
Baca Selengkapnya12 Nama Bursa Calon Wali Kota Solo di Pilkada 2024, Ada Kaesang hingga Mangkunegara X
50 hari lalu
Riset Solo Raya Polling mendapati 12 nama masuk bursa calon Wali Kota Solo.
Baca SelengkapnyaBukan Gunung atau Laut, Inilah Potensi Wisata Solo yang Bisa Datangkan Turis
54 hari lalu
Solo tidak punya gunung dan laut, tapi punya heritage, cerita-cerita yang ada di balik itu menjadi daya tarik wisatawan.
Baca SelengkapnyaSaksi PDIP dan NasDem Kota Solo Kompak Ogah Teken Berita Acara Rekapitulasi
55 hari lalu
Saksi PDIP dan NasDem kompak ogah meneken berita acara rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaRekapitulasi Suara Pemilu di Solo Diwarnai Interupsi, Saksi PDIP Enggan Teken Berita Acara
56 hari lalu
Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 yang diselenggarakan KPU Kota Solo, Sabtu malam, 2 Maret 2024, sempat diwarnai interupsi dari saksi PDIP.
Baca Selengkapnya